DPRD Balikpapan Desak Penambahan Dana Bantuan Keuangan dari Provinsi

img

Sekretaris Komisi III DPRD Kota Balikpapan, H Kamaruddin Ibrahim

POSKOTAKALTIMNEWS,BALIKPAPAN: Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) telah mengalokasikan dana Bantuan Keuangan (Bankeu) sebesar Rp96,2 miliar untuk Kota Balikpapan pada tahun 2023. Namun, Sekretaris Komisi III DPRD Kota Balikpapan, H Kamaruddin Ibrahim, menilai bahwa jumlah tersebut tidak memadai.

Menurut Kamaruddin, atau yang biasa disapa H Aco, alokasi dana ini tidak sebanding dengan jumlah perwakilan Balikpapan di DPRD Kaltim yang mencapai 10 orang.

Ia menegaskan bahwa dengan jumlah perwakilan sebanyak itu, alokasi Bankeu seharusnya bisa lebih besar.

“Perwakilan Balikpapan di DPRD Kaltim mencapai 10 orang, seharusnya alokasi Bankeu dapat ditingkatkan lagi,” ujar H Aco kepada media, Kamis (16/5/2024).

H Aco juga membandingkan besaran Bankeu untuk Balikpapan dengan kabupaten/kota lainnya di Kaltim, yang dinilainya lebih besar. Padahal, APBD Provinsi Kaltim merupakan yang terbesar kedua setelah DKI Jakarta.

“Ini memerlukan perjuangan keras dari DPRD Provinsi Kaltim, khususnya perwakilan Balikpapan, untuk memperjuangkan porsi yang lebih besar dari Bankeu untuk kota Balikpapan,” jelasnya.

Selain itu, H Aco menekankan bahwa Pemkot Balikpapan harus serius dalam mempersiapkan perencanaan tata kota. Menurutnya, tanpa perencanaan yang matang, usaha memperjuangkan dana tambahan di tingkat provinsi akan sia-sia.

“Pemkot Balikpapan harus siap dengan perencanaannya, karena daerah lain terutama kabupaten, memiliki banyak program, salah satunya pengembangan infrastruktur jalan,” tegasnya.

Sebagai kota penyangga utama Ibu Kota Nusantara (IKN), pengembangan infrastruktur jalan di Balikpapan sangat penting.

Namun, H Aco mengaku belum mengetahui apakah Balikpapan sudah memiliki Detail Engineering Design (DED) untuk pengembangan jalan.H Aco, yang terpilih menjadi anggota DPRD Kaltim untuk periode 2024-2029, berkomitmen untuk memperjuangkan kebutuhan Balikpapan, termasuk pengembangan infrastruktur.

Ia memperingatkan bahwa jika infrastruktur jalan tidak segera dibenahi, kemacetan di Balikpapan akan semakin parah.

“Kalau kita lihat sekarang, jalan-jalan di Balikpapan sudah mulai padat. Jika tidak segera diperbaiki, Balikpapan akan semakin macet,” pungkasnya.

Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, H Aco berharap pemerintah daerah dan provinsi dapat bekerja sama untuk memastikan Balikpapan mendapatkan alokasi dana yang layak, guna mendukung pengembangan infrastruktur yang vital bagi pertumbuhan kota ini.(adv/rud)