Usai Makan Nasi Bungkus, 212 Warga Sebulu Kutai Kartanegara Alami Keracunan

img

POSKOTAKALTIMNEWS, KUKAR : Ratusan warga di Kecamatan Sebulu Kutai Kartanegara mengalami karacunan, setelah memakan nasi bungkus usai menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Masjid Raudatul Jannah Desa Sebulu Ulu, Kecamatan Sebulu, Sabtu 14 Agustus 2024 lalu.

Agustina Iskandar salah satu keluarga korban mengungkap kronologi kejadian. Ia menuturkan saat acara berlangsung dimulai pukul 08.00 Wita sampai menjelang Dhuhur baru selesai. Usai acara tersebut, kemudian peserta diberi nasi bungkus dan dibawa pulang.

“Waktu acara kebetulan Ibu saya yang datang, ketika itu saat mau pulang diberi nasi bungkus oleh panitia. Sekira pukul 14.00 Wita, nasi bungkus tersebut dimakan. Selang berapa jam Ibu saya mengalami muntah muntah, menggigil dan ingin buang air besar,” tuturnya.

Usai peristiwa itu, dirinya membawa Ibu nya untuk berobat ke Puskesmas Sebulu.”Saat tiba di Puskesmas, ternyata sudah puluhan orang yang menjalani perawatan dan gejalanya sama yang dialami Ibu saya, yakni muntah muntah,” katanya.

Sementara itu Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kutai Kartanegara Syaiful Salim yang mengaku melakukan penelusuran terhadap peristiwa itu mengungkapkan, bahwa nasi bungkus yang dibagikan kepada jamaah yang hadir pada acara itu mencapai 800 bungkus.”Informasi yang kami terima dilapangan, konsumsi yang dibagikan memiliki perbedaan didalam bungkusan,” katanya.

Dari data korban keracunan, sampai Minggu 16 Agustus 2024 mencapai angka 212, dengan rincian 45 rawat inap dan 167 rawat jalan.

“Atas kejadian itu Pemkab melalui instansi terkait harusnya cepat melakukan penanganan, karena ini menyangkut nyawa orang. Apalagi informasi yang kami dapatkan dilapangan, dengan membludaknya pasien yang mengalami keracunan tim medis kuwalahan,” katanya.

Sementara itu Camat Sebulu Edy Fachrudin mengaku kejadian keracunan massal yang dialami warga Sebulu baru kali ini terjadi.”Bisa saja saat mengolah makanan ada produk yang sudah kadaluarsa, kita juga tidak bisa menyalahkan panitia begitu saja, karena saya yakin tidak ada unsur kesengajaan. Kejadian ini wajib menjadio perhatian agar kedepan bisa lebih berhati hati sehingga tidak akan terulang lagi,” katanya.

Data terbaru pada Senin (16/9/24) ada 63 orang masih dirawat dan 1 orang dirujuk ke RSUD AM Parikesit Tenggarong Seberang.

“Penanganan terhadap korban udah kita lakukan secara maksimal, dengan tambahan tenaga medis dari beberap Puskesmas terdekat,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kukar, Kusnandar.

"Kemarin kita backup dari Sebulu dua dan PSC, kemudian sore kita backup dari Puskesmas Mangkurawang. Karena terbatas kemarin siang kita turunkan perawat dari sebulu 2 6 orang, dari PSC 4 orang kemudian dokternya dari Desa Bunga Jadi kemudian sorenya dari mangkurawang 1 dokter dan 4 perawat sampai tadi malam.

Untuk penanganan lebih lanjut nanti akan dilihat kondisinya, jika masih kurang perawat akan di backup dari Puskesmas Loa Ipuh atau Rapak Mahang Tenggarong,”tuturnya.(pk).