Musrenbang Kecamatan Teluk Bayur Hasilkan 452 Usulan Pembangunan

img

POSKOTAKALTIMNEWS, BERAU : Kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Teluk Bayur telah digelar, menghasilkan 452 usulan dari dua kelurahan dan empat kampung di wilayah tersebut. Aspirasi masyarakat, terutama terkait infrastruktur dan layanan publik, menjadi perhatian utama dalam forum tahunan ini. 

 

Dalam penjelasannya Camat Teluk Bayur, Edi Baskoro menyampaikan  Musrenbang merupakan wadah strategis untuk menampung dan menjaring aspirasi masyarakat. Musrenbang ini adalah forum penting bagi masyarakat untuk menyampaikan kebutuhan masyarakat. “Khususnya di Kecamatan Teluk Bayur memang masih banyak kebutuhan perlu mendapat dukungan ,” ujarnya Selasa (11/2/2025). 

 

Dari hasil musyawarah, terdapat empat usulan prioritas yang diajukan pihak Kecamatan, yaitu pembangunan kantor Kecamatan, penataan kolam Kecamatan, pemagaran keliling kantor Camat, serta pengadaan posko pemadam kebakaran yang saat ini masih menumpang di Kecamatan lain.

 

Sementara itu usulan dari Kelurahan dan Kampung  di mana dalam Musrenbang kali ini, Kelurahan Teluk Bayur mencatat 42 usulan, mayoritas terkait perbaikan drainase, normalisasi gorong-gorong peninggalan Belanda, serta peningkatan pengaspalan jalan yang lebih ramah bagi pengendara sepeda. 

 

Kelurahan Rinding mencatat jumlah usulan tertinggi dengan 218 usulan. Di antaranya adalah perbaikan drainase, perbaikan Jalan Cut Nyak Dien yang rusak akibat lalu lintas truk besar, serta renovasi Gedung Kelurahan Rinding. 

 

Dari Kampung Labanan Makmur, terdapat 66 usulan, termasuk peningkatan akses jalan ke Mangga Besar dan Jalan Kelengkeng di RT 2. Kampung Labanan Jaya mengajukan 43 usulan, dengan fokus pada sektor pendidikan dan infrastruktur dasar. 

 

“Perhatian lebih untuk fasilitas pendidikan di Labanan Jaya menjadi penekanan . Seperti PAUD yang baru kami bentuk masih minim sarana, begitu juga dengan Madrasah Aliyah yang kekurangan fasilitas,” ungkap salah satu perwakilan warga. 

 

Selain itu, warga Labanan Jaya juga mengeluhkan kondisi jalan provinsi yang nyaris putus di daerah Tangap dan Lamin. Mereka juga menyoroti kurangnya tenaga dokter di Puskesmas setempat.  “Puskesmas tidak buka 24 jam  akibat kekurangan tenaga medis, khususnya dokter, menjadi keluhan mendasar kami,” ujar seorang warga. 

 

Sementara itu, Kampung Tumbut Melayu mengajukan 25 usulan, termasuk pengaspalan jalan poros menuju Meraang sepanjang 5 km serta semenisasi jalan di daerah tersebut. Kampung Labanan Makarti turut mengajukan 53 usulan, dengan fokus utama pada penyelesaian proyek lapangan sepak bola yang mangkrak sejak 2024 serta pengaspalan jalan sepanjang 400 meter. 

 

“Jalan dari Labanan Makarti menuju Segah juga semakin rusak. Meskipun kami tidak mengusulkannya secara resmi, tetapi ini perlu menjadi perhatian,” kata seorang warga setempat. (sep/FN)