Perpustakaan SMPN 1 Tenggarong jadi Contoh Penguatan Literasi di Kukar
SMP Negeri 1 Tenggarong
POSKOTAKALTIMNEWS, KUKAR: Upaya memperkuat budaya literasi di sekolah terus mendapat perhatian di Kutai Kartanegara (Kukar). Salah satu yang menjadi contoh keberhasilan adalah Perpustakaan SMP Negeri 1 Tenggarong, yang kini dikenal sebagai fasilitas literasi unggulan di daerah tersebut.
Perpustakaan sekolah ini telah mengantongi akreditasi A sejak dua tahun lalu dan terus menjadi pusat aktivitas membaca bagi para siswa. Pencapaian itu menunjukkan komitmen kuat sekolah dalam membangun lingkungan belajar yang gemar membaca.
Kepala SMP Negeri 1 Tenggarong, Imam Huzaeni, menuturkan bahwa akreditasi tersebut menjadi bentuk pengakuan terhadap mutu dan pengelolaan perpustakaan yang telah memenuhi standar nasional.
“Perpustakaan kami sudah sangat bagus, dua tahun lalu mendapat akreditasi A. Jadi sudah sangat berstandar,” ujarnya, Selasa (7/10/2025).
Ia menjelaskan, fasilitas di perpustakaan kini semakin representatif, lengkap dengan koleksi buku pelajaran, bacaan literasi, hingga referensi umum yang menunjang kebutuhan siswa.
Aktivitas membaca pun terpantau tinggi, terutama saat waktu istirahat sekolah, ketika banyak siswa memanfaatkan waktu senggangnya untuk berkunjung ke perpustakaan.
Sementara itu, Plt. Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Emy Rosana Saleh, menyebutkan bahwa pemerintah daerah terus memberikan dukungan dalam pengembangan perpustakaan sekolah. Dukungan tersebut meliputi pendampingan, penyediaan sarana-prasarana, serta pengayaan koleksi buku.
“Dinas sudah memberikan pendampingan dan menyuplai sarana-prasarana, seperti pengadaan Chromebook yang bisa digunakan di perpustakaan, serta buku-buku literasi. Kami sudah mengusulkan sekitar 800 judul dengan 1.200 eksemplar buku referensi untuk pengembangan literasi,” jelasnya.
Emy menilai, penguatan literasi tidak hanya bergantung pada ketersediaan buku, tetapi juga pada inovasi sekolah dalam menghadirkan suasana membaca yang menarik dan relevan dengan perkembangan zaman.
Terakhir, ia pun mendorong sekolah-sekolah di Kukar untuk mulai mengembangkan konsep perpustakaan hybrid, yang memadukan teknologi digital dengan koleksi cetak agar siswa lebih tertarik untuk membaca.
“Kami berharap dengan
dukungan yang diberikan, sekolah bisa mengembangkan perpustakaan hybrid yang
lebih modern dan menarik bagi siswa,” tutupnya.(adv)