Pembelajaran Daring Matematika di Masa Pandemi Covid-19
Oleh :Dwi Julianti S.Pd, Penulis Adalah Guru di MAN 2
Kutai Kartanegara
DAMPAK dari adanya pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi segala
sektor yang ada di Indonesia, terlebih saat pemerintah menghimbau kepada
seluruh masyarakatnya untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah.
Menyikapi himbauan tersebut, pihak Kemendikbud mengeluarkan surat edaran yakni Nomor: 36962/MPK.A/HK/2020 terkait
pembelajaran secara daring dari rumah dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19. Pembelajaran yang awalnya
tatap muka, beralih menjadi pembelajaran daring.
Pada masa awal pemberlakuan pembelajaran daring ini,
tentu saja tidak mudah seperti yang dibayangkan. Pihak sekolah, guru, siswa, maupun orang tua memiliki kendalanya
masing-masing.
Salah satu kendala yang dialami guru adalah kurangnya skill guru dalam mengoperasikan produk
digital, akibatnya pembelajaran daring pada masa awal pandemi kebanyakan hanya
diisi dengan proses penugasan., karena tidak bisa dipungkiri dengan adanya
pembelajaran daring ini guru dituntut untuk cepat beradaptasi dengan teknologi
digital.
Guru mata pelajaran matematika merupakan salah satu guru
yang juga mengalami beberapa kendala. Di
mana seperti yang kita ketahui mata pelajaran matematika merupakan salah satu
mata pelajaran yang dianggap sulit bagi siswa.
Melalui pembelajaran tatap muka saja, siswa sering sekali
kesulitan memahami pelajaran, apalagi jika dilaksanakan secara daring. Di
sinilah tantangan guru matematika yang harus mampu kreatif menciptakan
pembelajaran yang menarik dan efektif.
Menurut Muhsetyo (2008) pembelajaran matematika adalah
proses pemberian pengalaman belajar kepada siswa yang terdiri dari serangkaian
kegiatan yang terencana sehingga peserta didik memperoleh semua kompetensi
matematika yang ingin dipelajari.
Serangkaian kegiatan yang dimaksud di sini antara
lain:(1) memilih metode pembelajaran yang sesuai,(2) penggunaan media
pembelajaran, (3) melakukan evaluasi pembelajaran.
Dalam masa pandemi Covid-19
ini, guru dituntut untuk kreatif dalam menyajikan pembelajaran matematika yang
menyenangkan dan mudah dipahami, sehingga siswa dapat tetap belajar dengan
produktif walaupun metode pembelajarannya dilakukan secara daring.
Oleh karena itu, media pembelajaran yang digunakan juga harus efektif dan mudah
diakses oleh siswa. Media yang dapat digunakan dalam pembelajaran daring antara
lain Ayo Belajar, Bahaso, Eduka system, Ruang Guru, Google
Classroom, Whatsapp dan lain-lain.
Sedangkan untuk website pembelajaran dapat menggunakan
website dari
aksi.puspendik.kemdikbud.go.id, membacadigital, www.wekiddo.com ataupun
website lainnya yang bersifat gratis dan dapat di akses peserta didik dari mana
saja dan kapan saja. Untuk proses pembelajaran tatap muka daring dapat
menggunakan media seperti Zoom,
Skype, dan Google Meet.
Dengan penggunaan aplikasi tersebut dapat menciptakan
interaksi belajar antara peserta didik dengan pengajar meskipun tidak bertatap
muka secara langsung, sedangkan proses
pembelajaran tatap muka secara tidak langsung dapat dilakukan dengan
menayangkan bahan ajar berupa Word atau Powerpoint.
Selain itu tatap muka dalam pembelajaran matematika
daring dapat memanfaatkan Whiteboard
Virtual yang disiapkan oleh pihak Zoom.
Untuk rangkaian terakhir dari proses pembelajaran
matematika adalah tahap penilaian. Pada proses penilaian ini sangat penting
bagi guru, karena dengan adanya penilaian guru dapat mengevaluasi kegiatan pembelajaran
daring sehingga guru
dapat mengetahui apakah
pembelajaran berjalan efektif atau tidak.
Jika hasil dan prosesnya tidak efektif maka guru dapat melakukan modifikasi
pada sistem pembelajaran yang sesuai
dengan karakter siswa. Untuk penilaian dapat dilaksanakan secara
langsung dalam video konferensi atau menggunakan media Quizizz, Google Form
, dan Kahoot..
Perkembangan internet yang sangat cepat terutama di
bidang pendidikan yang terjadi di masa pandemi ini secara tidak langsung
membuat semua orang dapat saling terhubung. Pembelajaran yang dilakukan dengan
media berbasis daring membuat proses belajar menjadi tidak terbatas antara
jarak dan waktu.
Ilmu pengetahuan dapat diperoleh dengan cepat serta
sumber belajar yang luas dan banyak. Tenaga pendidik yang sebelumnya kurang
memiliki skill digital,
berangsur-angsur dapat beradaptasi dan menguasai skill tersebut dalam
waktu singkat. Dengan adanya proses evaluasi yang baik, pembelajaran
daring yang tadinya hanya diisi dengan
tugas sekarang dapat berjalan dengan lebih baik, efektif dan menyenangkan.
Semoga wabah ini segera berlalu dan proses pembelajaran
yang dilakukan saat ini dapat memberikan kesan dan pengalaman positif yang
berharga bagi siswa, guru, orangtua dan semua pihak yang terkena dampak dari
pelaksanaan pembelajaran secara daring ini.(*)