Lomba Begerakan Sahur Tradisi Unik Bulan Ramadhan di Kukar

img
13 Kelompok Remaja Unjuk Kebolehan di Tenggarong


TENGGARONG, Poskotakaltimnews.com - Begerakan Sahur degan berkeliling kampung di bulan Ramadan telah menjadi tradisi unik dalam membangunkan orang untuk melaksanakan persiapan menjalankan Ibadah Puasa.

Entah kapan tradisi begerakan Sahur ini di mulai, dan siapa yang memulainya? Tapi yang pasti bagi umat muslim khususnya di Kaltim, kegiatan ini sudah seperti menjadi tradisi turun menurun  di bulan suci Ramadhan. 

Hanya saja tradisi begerakan sahur tersebut setiap tahun selalu mengalami perubahan. Dimana sekarang ini kebanyakan orang melakukannya dengan mengunakan kendaraan roda empat dan peralatan moderen, bahkan dengan pengeras suara (salon) dan sebagainya, dengan maksud sama, yakni membangunkan orang untuk bersiap dalam melaksanakan ibadah puasa.

Di Masjid Muhammad Sadjid Jalan AM Sangaji, Kelurahan Baru Tenggarong, Senin 11-6-2016 (dini hari) sebanyak 13 kelompok remaja yang berasal dari Tenggarong, Samarinda dan Muarai Muntai dengan atraktif mengikuti lomba Begerakan Sahur yang dilaksanakan oleh Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Muhammad Sadjid Tenggarong.

"Lomba begerakan sahur ini merupakan yang ke dua kami gelar. Dimana tahun lalu 2016 peserta yang terlibat hanya 8 kelompok, dan tahun ini ada peningkatan menjadi 13 kelompok, bahkan ada yang dari Samarinda dan Kecamatan Muara Muntai," ujar Deden Wardana selaku Ketua Panitia  di sela-sela persiapan lomba.

Lebih lanjut Deden mengatakan, selain mengajak kalangan muda untuk kreatif bermain musik, melalui kegitan ini juga termasuk ibadah dalam membangunkan orang untuk berpuasa.

Kegiatan yang mulai pukul 02.00 wita Senin diri hari tersebut ternyata mendapat sambutan antusias masyarakat, khususnya di Wilayah Kampung Baru dan sekitarnya. Bahkan sejak jam 01.00 masyarakat telah memenuhi halaman Masjid.

Sebelum seluruh peserta berkeliling melalui rute yang sudah ditetapkan, mulai halaman Masjid Muhammad Sadjid, ke Jalan Al-Jawahir, menuju Jalan Sukmawira dan kembali ke Masjid Muhammad Sadjid dengan jarak tempuh lebih kurang sepanjang 2 km.

Seluruh peserta wajib menunjukan kemampuanya memainkan peralatan yang dibawa sebagai alat musik membangunkan orang (begerakan)  untuk sahur yang terdiri dari peralatan bekas seperti, panci, kaleng, galon, ember, botol, kentongan bambu bahkan kipas gubang (ces) dan dilanjutkan berjalan mengelilingi rute yang ditetapkan.

Dari hasil penilaian panitia, Juara pertama yakni kelompok Khong Guan (Tenggarong), Assyakirin (Muara Munatai) dan Al-Bagas Pazlah (Tenggarong), Al-Azis (Tenggarong).

Meskipun tidak mendapat juara dalam lomba, namun kelompok musik begerakan Sahur Pazlah Junior yang tampil perdana di lomba tersebut mendapat sambutan meriah dari masyarakat yang menyaksikan.
Bukan hanya kemampuan mereka memainkan peralatan musik dari perlatan bekas, seperti botol, galon, ember, kentongan dan sebagainya itu, namun karena mereka merupakan bocah-bocah cilik yang berumur antara 8-10 tahun, subhanahlah, luar biasa. *sfa