Yusriansyah Syarkawi: Safari Ramadhan Momentum Penting
OPENING
TANA PASER,Masjid Baiturrahim Kecamatan Muara Samu menjadi tempat ketiga rangkaian safari ramadhan yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Paser, belum lama ini. Setelah sebelumnya senin pekan lalu di awali di Pendopo Bupati Paser, kemudian di Batu Engau.
Kecamatan Muara Samu setelah dimekarkan sekitar 14 tahun yang lalu, masih dihadapkan dengan kondisi jalan yang memprihatinkan, namun kondisi itu tak menyurutkan kehadiran bupati paser beserta rombongan untuk sillaturahmi ditengah-tengah masyarakat Muara Samu.
Selain Bupati Yusriansyah Syarkawi turut hadir Kapolres Paser, Sekretaris Daerah Kabupaten Paser, Asisten Kesra, Ketua Tim Penggerak PKK Paser Hj Mutiarni, Kepala kementrian Agama Paser, pimpinan SKPD, Kabag di lingkungan Pemkab Paser, Muspika Kecamatan Muara Samu, Tokoh Agama, tokoh masyarakat, serta kepala desa.
Bupati Yusriansyah Syarkawi menyampaikan safari ramadhan merupakan momentum yang sangat penting dalam menjalin silaturahmi antara Pemerintah Kabupaten Paser dengan masyarakat, sekaligus bisa menjadi ajang transformasi kesadaran agar lebih peka dan peduli pada sesama.
“Bulan ramadhan ini harapannya menjadi jembatan untuk bertatap muka langsung dengan masyarakat, sekaligus sebagai bukti kepekaan dan kedekatan pemerintah dengan seluruh lapisan masyarakat, sehingga warga Muara Samu merasa bahwa pemerintah kabupaten tidak absen dalam kehidupan masyarakat,” ungkap Yusriansyah.
Tak berbeda dengan pelaksanaan safari ramadhan di Kecamatan Batu Engau, pemberian bantuan hibah pun diberikan pada rumah ibadah masjid dan mushalla di kecamatan muara samu, bantuan uang tunai dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Paser kepada orang miskin sebesar 250 ribu per orang, serta Al Quran sebanyak 10 buah kepada masjid Baiturrahim Muser.
“Bantuan ini sebenarnya sudah masuk di anggaran pemerintah kabupaten paser, namun karena ada masalah keuangan semua hibah tahun 2016 ditunda, dan bisa dilaksanakan pada tahun anggaran 2017 ini,” kata Yusriansyah.
Selain itu, Bupati juga menjelaskan kondisi jalan di kecamatan Muara Samu, yang masih sangat memprihatinkan khususnya jalan penghubung Lolo – Muara Biu. Ia mengatakan bahwa anggaran peningkatan jalan lolo menuju muara biu sudah masuk di anggaran pemerintah provinsi kaltim namun masih belum bisa dilelang karena masih berstatus bintang.
“Upaya ke arah ini sudah sering dilakukan, baik melalui forum-forum resmi maupun pertemuan informal dengan pihak pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Namun demikian karena status jalan merupakan jalan provinsi, jadi pemerintah kabupaten terbatas dalam mengusulkan kepada pemerintah Provinsi Kalimantan Timur,” tutupnya. nyom/tang/poskotakaltimnews.com