Harapkan Wifi Gratis Dirasakan Manfaatnya Oleh Masyarakat Berau

img

 

POSKOTAKALTIMNEWS.COM,TANJUNG REDEB- Pemasangan 1000 titik wifi gratis yang menjadi salah satu dari 18 program Bupati dan Wakil Bupati Berau perlahan mulai terealisasi. Program tersebut direncanakan selesai pada 2024 mendatang.

Kepala Bidang Penyelenggaraan E-Goverment Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Berau, Rahmatia menuturkan, saat ini sudah ada sekira 57 titik akses point dari program wifi gratis yang terpasang di Kecamatan Tanjung Redeb. Pihaknya mengaku akan berfokus untuk menyelesaikan pemasangan di wilayah kota terlebih dahulu, kemudian berlanjut ke kecamatan lainnya.

"Untuk sekarang titik wifi yang terpasang di Kelurahan Bugis terdapat 23 titik akses point, Kelurahan Gayam terdapat 16 akses point, Kelurahan Gunung Panjang terdapat 9 akses podan Kelurahan Karang Ambun ada 9 akses point," jelasnya Selasa (28/6/22).

Untuk mewujudkan program tersebut, dalam rencana kerja Diskominfo tahun 2022 akan dilakukan pemasangan sebanyak 350 titik, kemudian di tahun 2023 memasang 350 titik, dan terakhir 300 titik akan dipasang pada tahun 2024 jadi totalnya 1000 titik.

"Itu program kami, tapi apabila anggaran mencukupi, dua tahun saja kita sanggup menyelesaikan apa yang menjadi keinginan kepala daerah saat ini. Tergantung pendanaan, sebagai dinas teknis kita sanggup memasang 700 titik dalam satu tahun," tegasnya.

Diakuinya, dalam waktu dekat pemasangan wifi gratis belum bisa dilakukan di beberapa kampung karena belum memiliki infrastruktur penunjang. Kalau memaksa pemasangan wifi tanpa adanya jaringan maka akan percuma karena tidak bisa terhubung ke internet, jadi bertahap untuk meningkatkan fasilitas terlebih dahulu.

"Untuk diketahui, jaringan internet merupakan suatu hal yang sulit didapat di beberapa kampung, bahkan ada kampung yang sama sekali belum tersentuh internet," tuturnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pengentasan kawasan blank spot sudah menjadi prioritas dari pemerintah pusat melalui program pemasangan tower Base Transceiver Station (BTS).

"Jadi kita gabungkan  dengan program daerah yakni wifi gratis, jadi antara pemerintah pusat dengan daerah saling bersinergi dan tersinkronisasi," sambungnya.

Ia menambahkan, pihaknya berencana untuk melakukan kajian perencanaan di lokasi blank spot untuk menentukan pembangunan seperti apa yang cocok dilakukan di lokasi tersebut, agar bisa dijangkau oleh wifi gratis.

"Semoga di tahun ini bisa kita lakukan kajian tersebut bersama konsultan perencana," ucapnya.

Dalam menyelesaikan program tersebut, tentunya terdapat kendala yang harus dilalui. Salah satunya dalam pemasangan wifi gratis terjadi proses tender yang berlangsung cukup alot sehingga pada pertengahan tahun ini baru bisa terlaksana.  Sementara, kendala di lapangan lebih disebabkan oleh faktor cuaca, informasi dari tim teknis yang melakukan pemasangan, apabila terjadi hujan maka pemasangan akan dihentikan, tidak mungkin dilakukan pemasangn perangkat ketika hujan karena cukup berbahaya.

"Harusnya pemasangan dari Januari, tapi karena proses jdi pertengahan tahun baru bisa terealisasi,” pungkasnya. (sep)