DPRD Gelar RDP Bahas Nasib Tenaga Honorer Kukar
Pertemuan Komisi IV DPRD Kukar
POSKOTAKALTIMNEWS.COM,
KUTAI KARTANEGARA-
Komisi IV DPRD Kutai Kartanegara menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) membahas
nasib Tenaga Honorer Kukar, dengan menghadirkan pengurus Forum Tenaga Honorer
Kukar (FTHK), perwakilan Dinas Pendidikan, BKPSDM, BPKAD, diruang Badan
Musyawarah (Banmus) DPRD Kukar, Selasa (23/5/2023) siang.
Ketua Komisi IV DPRD Kukar Baharuddin
mengungkapkan RDP dilaksanakan sebagai tindaklanjut surat yang disampaikan FTHK
Kukar ke DPRD beberapa waktu lalu, menyangkut permasalahan tenaga honorer Kukar, menyusul
adanya surat KemenPAN RB bahwa pada November 2023 tidak ada lagi honorer
di instansi pemerintahan.
“Pertemuan ini untuk mencari solusi terbaik,
bagaimana nasib tenaga honorer Kukar khsususnya tenaga honorer administrasi,”
kata Baharuddin.
Wakil Ketua FTHK Kukar Abdul Sani dalam
kesempatan itu menyampaikan bahwa ada kekawatiran tenaga honorer adminitrasi
Kukar pasca munculnya surat dari pusat bahwa bulan November nanti tidak ada
lagi tenaga honorer di instansi pemerintahan. Selain itu, bahwa selama ini proses rekrutman atau
pengakatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K hanya mengakomdir
formasi dari tenaga kesehatan, pendidik dan tenaga teknis.
“Tahun ini saja ada formasi rekrutman sekitar
3000 pengakatan P3K tenaga pendidik dan
kesehatan. Sementara untuk formasi tenaga administrasi tidak ada,”ujarnya.
Hingga saat ini data tenaga honorer Kukar yang
masuk dalam data base KemanPAN RB berjumlah 6.766 orang, jumlah tersebut
merupakan hasil verifikasi yang dilakukan Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kukar yang awalnya capai 7.018 orang.
Jumlah tenaga honorer tersebut termasuk
didalamnya adalah tenaga pendidik, kesehatan, teknis dan admistrasi diseluruh
OPD Kutai Kartanegara.
Hal lain disampaikan Pembina FTHK Eko
Hananda, bahwa tenaga honorer di Kutai Kartanegara tidak sedikit yang sudah
mengabdi puluhan tahun, namun kesejahteraan mereka sangat kecil. Untuk tenaga
honorer yang lulusan S1 dengan gaji kisaran Rp1,5 juta.”Teman teman honorer ini
sebenarnya tidak muluk muluk permintaanya, tidak mungkin gaji sesuai dengan UMR
atau UMK, tetapi paling tidak mendekati dengan daerah tetangga, yakni di Kutai
Timur yang gaji tenaga honorer disana mencapai Rp2 juta,” ungkapnya.
Terkait dengan rekrutmen P3K, menurut Eko
Hananda, seharusnya ada upaya nyata dari pemerintah melalui BKPSMD Kutai
Kartanegara untuk mengajukan ke pemerintah pusat, sehingga dengan adanya
pengangkatan, maka kedepan jumlah tenaga honorer semakin berkurang.”Selama ini
rekrut P3K hanya pada formasi tenaga pendidik, kesehatan dan tenaga teknis
saja, belum ada upaya dari pemerintah untuk memperjuangkan keberadaan tenaga
honorer adminitsrasi supaya ada formasinya,” bebernya.
Eko juga menyarankan agar proses penerbitan
SK (Surat Keputusan) pegawai honorer dikembalikan seperti skema dulu, melalui
BKPSDM, bukan melalui masing masing OPD yang diterbitkan per tiga bulan sekali.
Dengan metode tersebut, dipastikan akan bisa meminimalisir bertambahnya jumlah
tenaga honorer baru.
Sementara Baharuddin Ketua Komisi IV
menegaskan bahwa DPRD Kukar siap
mengawal apa yang menjadi keluhan honorer, hingga ke Kemenpan RB.
"Hal ini harus ditindaklanjuti, nanti
akan kita bahas lebih mendalam lagi ke OPD teknis seperti BKPSDM. Dari
informasi ketika RDP tadi bahwa tidak ada formasi tenaga honorer," kata
Baharuddin.
Selain itu, pengangkatan tenaga honores OPD
di Kukar berdasar pada regulasi peraturan bupati.Terkait hal tersebut, solusinya
nanti akan mengusulkan untuk perubahan Perbub, dan ranahnya ada di pemerintah
daerah, sementara DPRD hanya bisa mengusulkan saja.
"Kami hanya bisa mengusulkan terkait
dengan peraturan Bupati nantinya seperti apa, kita serahkan kepada pemerintah tapi
nanti kita akan jalin komunikasi bagaimana supaya ada perubahan-perubahan yang
diharapkan oleh teman-teman honorer," ungkapnya.
Dirinya berharap, atas keluhan tenaga
honorer, nanti ada pembahasan lebih dalam lagi.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Komisi IV
DPRD Kukar didampingi anggotanya Andi Faizal, Akhmad Zulfiansyah, Hamdiah dan
Budiman.(awi/riz)