Martina Yulianti : Kolaborasi Lintas Sektoral Atasi Stunting di Kukar
POSKOTAKALTIMNEWS.COM,
KUKAR : Penanganan masalah stunting
saat ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar. Agar mencapai
target angka stunting di bawah 16 pesen, Pemkab mengelontorkan dana senilai
Rp170 miliar melalu APBD-P 2023.
Bahkan sebelumnya Wakil Bupati, Rendi Solihin mengatakan, Kabupaten Kukar telah
mengalokasikan anggaran sebesar Rp358 miliar pada tahun 2024. Dimana dana
tersebut khusus untuk menurunkan angka kemiskinan dan stunting.
Angka stunting saat ini sekitar 16 persen, dan Pemkab
Kukar optimis bahwa angka stunting bisa ditekan hingga 10 persen. Karena itu berbagai strategi atau upaya dilakukan
pemerintah daerah, diantaranya kolaborasi lintas sektoral.
"Jadi penanganan stunting di Kukar tidak hanya
Dinkes saja, ada beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang turu terlibat
dalam penanganan stunting," kata Martina Yulianti Kepala Dinas Kesehatan
Kukar kepada Poskotakaltimnews usai
rembuk stunting, di Bappeda Kukar, Kamis (9/11/2023).
Kadinkes yang sering disapa Yuli itu menyebutkan, OPD
yang terlibat dalam penanganan stunting diantaranya, Dinas Perumaham dan
Permukiman (Perkim), Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Peternakan,
Dinas Kelautan dan Perikanan dan lainnya.
"Contoh Dinas Perkim terlibat dalam mendukung
lingkungan yang bersih, dengan memberikan bantuan sanitasi dan lainnya,"
Menurut Yuli, penanganan stunting 2023 ini telah
berjalan maksimal. Dari data yang ada bahwa Kukar prevalensinya stunting
sekitar 16 persen, sementara target nasional 14 persen
"Stunting di Kukar alami penurunan selama 2023
ini, tapi ada sejumlah wilayah yang dinilai rawan stunting diantaranya,
Kecamatan Samboja, Loa Kulu, Loa Janan," ungkapnya.
Dirinya
berharap, seluruh pihak dapat berkolaborasi dengan baik. Agar permasalahan
stunting di Kukar dapat ditangani dengan tepat dan baik. (adv/riz)