UGM-Bappeda Lakukan Kajian di 4 Desa Bakal Jadi Pilot Project Kawasan Pertanian Terintegrasi
Tim gabungan Bappeda - Fakultas Pertanian UGM dalam kunjungan lapangan untuk melakukan kajian di desa yang akan jadi pilot project pengembangan kawasan pertanian terintegrasi. (poto: ist)
POSKOTAKALTIMNEWS.COM, KUKAR : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kukar bersama Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada, melakukan kunjungan lapangan ke sejumlah desa yang bakal menjadi pilot project pengembangan kawasan pertanian terintegrasi.
Kunjungan lapangan tersebut dimulai 12-17 Oktober 2023. Pemkab Kukar telah menetapkan zona yang menjadi lahan pertanian berbasis kawasan diantaranya, Kecamatan Sebulu - Muara Kaman, Tenggarong - Loa Kulu, Tenggarong Seberang, dan Marang Kayu.
Plt Kepala Bappeda Kukar Sy. Vanesa Vilna melalui Kabid Perencanaan Pengendalian Pembangunan Daerah (P3D) Saiful Bahri mengatakan, rancana sebelumnya ada 3 desa yang bakal menjadi pillot project dalam pengembangan pertanian terintegrasi yakni, Desa Sumber Sari, Karang Tunggal, Cipari Makmur, namun saat ini ada penambahan 1 desa yang bakal menjadi pillot project yaitu, desa Bukit Pariaman.
Karena di desa tersebut dinilai memiliki potensi dan
kesiapan yang sangat baik, untuk dijadikan pengembangan kawasan pertanian
terintegrasi.
"Kemarin kita sudah lakukan peninjauan ke Desa Sumber Sari, dan Karang Tunggal. Untuk hari ini sampai 17 Oktober kita ke Cipari Makmur dan Bukit Pariaman," ucap Saiful Bahri kepada Poskotakaltimnews, di ruang kerjanya, Jum'at (13/10/2023).
Dalam kunjungan tersebut, Fakultas Pertanian UGM melakukan kajian terhadap kualitas tanah, air, dan sudut ketinggian jalan usaha tani, dan lainnya.
"Mereka mengambil sample tanah, air sungai atau sumur, dan mapping sudut ketinggian jalan usaha tani, untuk dilakukan kajian apakah kawasan tersebut layak dijadikan pengembangan kawasan pertanian terintegrasi atau tidak," paparnya.
Ia menyebutkan, rencana pengembangan kawasan terintegrasi merupakan proyek strategis Pemkab Kukar, yang telah tertuang ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026.
"Jadi nanti di dalam 1 kawasan itu kita bangun pertanian terintegrasi, ada pertanian, perikanan, peternak, dan kita menyiapkan hilirisasi juga dengan melibatkan Bumdes, sehingga perputarannya di area tersebut saling membutuhkan," jelasnya.
Dirinya berharap, dari pengembangan kawasan pertanian
terintegrasi dapat meningkatkan perekonomian para petani. Sehingga petani Kukar
makin sejahtera. (adv/riz).