Kundapil di Kelurahan Loa Ipuh, Junaidi Dukung Pembangunan Kantor Baru Tahun 2025
Kundapil Ketua DPRD Kukar Junaidi ke Kelurahan Loa Ipuh. (pic:tanty)
POSKOTAKALTIMNEWS, KUKAR : Ketua
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Kartanegara (Kukar), Junaidi,
kembali melakukan Kunjungan Kerja ke Daerah Pemilihan (Kundapil) di Kelurahan
Loa Ipuh Darat sebagai titik ke empat.
Dalam kunjungannya, Junaidi
memastikan bahwa pada tahun 2025, akan dibangun Kantor Kelurahan Loa Ipuh yang
baru. Ia juga menambahkan bahwa terkait pembangunan Kantor ini sudah disepakati
bersama Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar dan akan memasuki proses pembangunan di
tahun 2025. Hal ini sebagai bentuk dukungan terhadap pelayanan masyarakat yang
lebih baik.
“Kita sudah sepakat dengan Dinas
PU Kukar, tahun depan kantor baru Kelurahan Loa Ipuh akan dibangun. Ini sesuai
dengan peningkatan kinerja yang ditunjukkan oleh Kelurahan Loa Ipuh dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Dengan adanya fasilitas baru, diharapkan pelayanan
dapat lebih optimal,” ungkap Junaidi menyampaikan kata sambutan pada Kundapil
di Loa Ipuh, Jumat (8/11/2024) lalu.
Menurut Junaidi, DPRD Kukar di
bawah kepemimpinannya memiliki pendekatan yang berbeda dibandingkan
periode-periode sebelumnya. Ia menegaskan pada masa kepemimpinan periodenya ini
akan fokus bekerja yang terkonsep lebih banyak turun ke lapangan untuk
mendengarkan aspirasi masyarakat secara langsung.
“Kita ingin menciptakan tata
kelola pemerintahan yang lebih baik dengan melibatkan semua pihak, agar wajah
dan citra DPRD Kukar berubah menjadi lebih baik lagi,” tambahnya .
Dalam kesempatan tersebut, Junaidi
juga mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam menentukan prioritas
pembangunan di wilayah mereka.
“Tentunya untuk kemajuan kelurahan
Loa Ipuh warga Loa Ipuh harus bersama-sama untuk memajukan kelurahan Loa Ipuh.
Seperti voting untuk menentukan apa yang menjadi prioritas untuk dibangun lebih
dulu. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab kita bersama.
Dengan saling mendukung dan bersinergi, pembangunan akan lebih mudah tercapai,”
tegas Junaidi.
Di penghujung kunjungannya,
Junaidi juga menyoroti pentingnya program ketahanan pangan sebagai prioritas
pemerintah saat ini.
“Kita harus waspada, karena pada
tahun 2025, diperkirakan akan terjadi kekurangan pangan. Kebijakan dari
negara-negara seperti Thailand dan Filipina yang membatasi ekspor beras mereka,
serta keterbatasan pasokan dari India, bisa menyebabkan krisis pangan. Harga
beras diprediksi akan semakin mahal,” jelas Junaidi
Ia menekankan bahwa ketahanan
pangan bukan hanya soal infrastruktur atau fasilitas fisik, tetapi juga
mencakup kesiapan mentalitas dan sumber daya manusia (SDM).
“Siapa pun yang ingin
berkontribusi, baik pemerintah maupun masyarakat, sangat diapresiasi. Ketahanan
pangan harus menjadi fokus utama, karena ini bukan hanya tentang keberlanjutan
hidup, tetapi juga kekuatan rakyat di tingkat akar rumput,” terangnya.
Dengan semangat kebersamaan dan
gotong royong, Junaidi berharap visi pembangunan di Kukar dapat terwujud demi
kesejahteraan masyarakat luas.
Pada sesi penyampaian aspirasi,
salah satu masyarakat yakni Ketua Gapoktan Loa Ipuh, Lakir Prawoto,
menyampaikan aspirasi terkait kebutuhan dan tantangan yang dihadapi petani di
wilayah Loa Ipuh.
Dijelaskannya Gapoktan Loa Ipuh
sendiri terdiri dari 11 kelompok tani, 3 kelompok wanita tani (KWT), serta
beberapa kelompok pemuda tani (Pokdatan) dan kelompok wanita tani lainnya.
Terdapat lebih dari 275 petani, 350 anggota KWT, dan lebih dari 400 anggota
Pokdatan yang terlibat aktif dalam sektor pertanian.
“Kami memiliki luas lahan
fungsional sebesar 350 hektare untuk sawah basah dan 150 hektare lahan sawah
kering. Selain itu, terdapat lahan potensial basah seluas 200 hektare dan lahan
kering seluas 120 hektare. Kami berharap pembangunan di Kutai Kartanegara
(Kukar) ke depannya bisa lebih memprioritaskan sektor pertanian, karena pangan
adalah kebutuhan esensial yang harus selalu tersedia dalam kondisi apa pun,”
papar Lakir Prawoto.
Lebih lanjut, Lakir Prawoto juga
berharap dukungan teknologi pertanian untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas kerja para petani, terutama dalam proses penanaman dan panen. Sebab
saat ini, mayoritas petani yang tergabung dalam Gapoktan Loa Ipuh berusia di
atas 55 tahun.
“Kami membutuhkan alat panen
(combine harvester) dan alat tanam padi untuk mendukung kegiatan pertanian.
Teknologi yang lebih efisien sangat kami perlukan, mengingat banyak petani yang
sudah berusia lanjut. Kami juga perlu memikirkan bagaimana menarik minat
generasi muda, terutama yang berusia 40-50 tahun, untuk terjun ke sektor
pertanian,” ungkapnya.
Lakir Prawoto berharap agar
pemerintah daerah Kukar lebih memperhatikan kebutuhan petani di Loa Ipuh dan
memberikan prioritas pada pembangunan sektor pertanian.
“Jika sektor pertanian kita kuat,
ketahanan pangan daerah akan lebih terjamin. Ini bukan hanya soal
keberlangsungan hidup masyarakat, tetapi juga masa depan generasi mendatang,”
tutupnya.
Sementara itu Lurah Loa Ipuh, Erri Suparjan menyambut positif atas Kundapil tersebut, ia menyampaikan aspirasi yang kuat untuk kemajuan pembangunan di Kelurahan Loa Ipuh dalam acara Kundapil tersebut.
“Kita berharap, dengan support
dari Ketua DPRD Kukar, usulan pembangunan kantor Lurah Loa Ipuh telah masuk
dalam rapat kerja (raker) Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan diharapkan dapat segera
terealisasi. Ini adalah suatu kebanggaan bagi kami semua, dan semua usulan
warga dapat menjadi pertimbangan sebagai prioritas pembangunan.” Harap Erri
(Adv/tan)