SDIT Nurul Ilmi Gelar Parenting Guru dan Orang Tua Murid
TENGGARONG, SDIT Nurul
Ilmi Tenggarong belum lama ini mengggelar kegiatan Parenting untuk guru dan
orang tua murid yang diadakan selama dua hari hari.
Yang pertama diadakan
lakasankan di SDIT Tenggarong di peruntukna untuk para guru dan hari kedua
dilaksanakan di Gedung Putri Karang Melenu (PKM) yang di ikuti 550 orang tua
murid, dengan mendatangkan pemateri H Muhammad Iqbal Ph.D serta mengangkat tema
“Mendidik Anak Di Era Digital, Gadget, Sosial Media, Games, Pornografi”.
“Tujuan SDIT Nurul Ilmi
Tenggarong mengadakan Perenting ini untuk memperswatukan Visi dan Misi yang ada
di sekolah antara guru dan orang tua murid oleh karna itu kita adakan Parenting
dengan mendatangkan H. Muhammad Iqbal Ph.D dari Jakarta Ahli Komunikasi dan
Psikologi”papar Ahmad Zainuddin. S.Pd., M.Pd Kepala SDIT Nurul Ilmi Tenggarong.
H. Muhammad Iqbal
mengatakan Era Digital, Teknologi Informasi, Komputer dan Internet, merubah
budaya dan prilaku masyarakat untuk beralih kemedia yang cepat dan memudakan
dan Gedget sudah menjadi masalah bangsa kaerena membentuk masyarakat anti
sosial.
“Media sosial adalah
sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara online
yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa di batasi ruang dan
waktu, akibatnya prilaku anak media sosial daya juang lemah, mudah menyerah dan
mental lemah, malas belajar dan membaca, selalu ingin mendapat pujian (Likes),
Manipulatif (Berusaha eksis untuk mendapatkan perhatian), kurang peduli
lingkungan sekitar serta rentan menjadi korban kejahatan” katanya.
Iqbal juga nembahkan
belum lagi dampak pornografi, banyak orang tua takut anaknya kena Narkoba
sehingga melarang bermain di luar rumah, manum sebagai konpensasinya anak-anak diberi
kebebasan akses internet (wifi) tanpa ada pengawasan dari orang tua, ternyata
anak menjadi kecandua pornografi dan itu lebih berbaha dari Narkoba.
“Pornografi adalah
Narkotika Lewat Mata (Narkolema), dampak pornografi terhadap anak sangat-
sangat berbahaya, anak menjadi mudah tersinggung, sehingga sering
masturbasi/onani bahkan berzina, kerusakan otak yang tidak bisa membedakan
salah dan rasa malu, melakukan penyimpangan dan kejahatan seksual”tuturnya.
Oleh karna itu orang tua
harus bisa membatasi penggunaan internet khususnya gadget pada anak, protek
situs-situs negatif dari internet, dimpingi selalu anak dan pilihkan mainan
atau tontonan yang mendidik, serta beri penjelasan, dalam rumah harus ada
aturan yang tegas dan jelas mengenai etika menggunkan internet, berapa lama dan
apa saja yang boleh di akses, bila anak sudah mengalami adiksi games atau
pornografi segera hentikan sementara dan bantu mereka untuk bisa mengurangi
adiksi.
“Tidak ada anak yang
bodoh, semua anak dilahirkan diberi kelebihan dan memiliki potensi, tugas guru
dan orang tua adalah menggali dan mengembangkan potensi yang telah mereka
miliki” pungkasnya. aji/poskotakaltimnews.com