Gubernur Harapkan TPID Terus Bergerak Kendalikan Inflasi

img


POSKOTAKALTIMNEWS.COM,SAMARINDA-Gubernur Kaltim H Isran Noor dan Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi, Ketua DPRD Kaltim, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, bersama Forkopimda Kaltim mengikuti   Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2022,  dengan tema  sinergi untuk stabilisasi harga dan ketahanan pangan, yang dipimpin langsung Presiden RI Joko Widodo, yang digelar secara virtual dari  Istana Negara Jakarta.

Gubernur Isran Noor  mengatakan saat ini inflasi Kaltim diatas sedikit  inflasi nasional  4,94 persen, dimana kenaikan tersebut dipengaruhi oleh kenaikan holtikultura seperti harga cabai.

 “Oleh karena, diharapkan  Tim Pengendalian  Inflasi Daerah (TPID) melakukan koordinasi dan terus bergerak baik ditingkat provinsi maupun kabupaten kota,” kata Isran Noor kepada awak media, usai mengikuti Rakornas pengendalian inflasi 2022,  di Ruang  Ruhui Rahayu  Kantor Gubernur Kaltim, Kamis (18/8/2022).  

Isran menambahkan, kenaikan harga cabai itu dikarenakan faktor iklim, sehingga kalau musim penghujan tidak bagus, termasuk daerah pemasok dari luar pulau Kaltim.

“Sama saja,  kalau daerah pemasok juga musim hujan, tentu sangat berpengaruh terhadap produksi sehingga harga cabei atau jenis  holtikultura seperti tomat, cabai, dan lainnya, walaupun di daerah Kaltim juga ada produksinya tetapi terbatas, ” kata Isran

Untuk  target inflasi,  Isran Noor mengharapkan paling tidak sama dengan inflasi nasional 4,94 persen, oleh karena TPID   provinsi maupun kabupaten kota  perlu terus berkoodinasi dan mekukan upaya-upaya agar inflasi  di Kaltim bisa terkendali dengan baik.

“Untuk itu TPID harus tetap menjaga ketersediaan pasokan kebutuhan pokok, kemudian menjaga kelancaran distribusi kebutuhan pokok ke daerah, termasuk menjaga keterjangkauan harga kebutuhan pokok serta yang terpenting adalah selalu melakukan komunikasi yang efektif, jadi bagaimana komunikasi terus dilakukan secara efektik kepada masyarakat terkait inflasi, serta mengharapkan masyarakat tidak melakukan hal-hal yang bisa memicu  dan mendukung inflasi bisa lebih naik lagi,” papar Isran Noor.

Presiden Joko Widodo dalam arahannya, mengatakan sudah berkali-kali disampaikan bahwa situasi yang dihadapi ini adalah sitausi yang tidak mudah, dunia menghadapi situasi yang sangat sulit, semua negara menghadapi situasi yang sangat-sangat sulit.  Dimulai dari pandemi covid yang belum pulih,  dan beberapa negara tetapi masih berada pada angka yang tinggi,  kemudian masuk dan muncul perang,  muncul krisis pangan,  muncul krisis energi,  muncul krisis keuangan,  inilah yang saya bilang tadi keadaan yang sangat sulit.

“Oleh sebab itu kita tidak boleh bekerja standar,  tdak bisa lagi,  karena keadaannya tidak normal,  kita tidak boleh bekerja rutinitas, karena memang keadaannya tidak normal,  tidak bisa kita memakai standart baku,   para menteri,  gubernur,  bupati,  walikota  juga sama,  nggak bisa lagi kita bekerja rutinitas,  nggak  bisa kita bekerja yang melihat makronya  saja,  tidak  akan jalan,  percaya saya. Dan saya mau  walikota,  gubernur betul-betul mau bekerja sama dengan tim TPID  di daerah dan tim inflasi di pusat agar dapat mengendalikan infklasi,”pesan Joko Widodo.(mar)