Gubernur: Peremajaan Sawit Rakyat Strategis untuk Peningkatan Produktivitas Sawit
Gubernur
Kaltim Dr H Isran Noor foto bersama disela sela acara Focus Group Discussion
POSKOTAKALTIMNEWS.COM,BALIKPAPAN
-
Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor membuka Focus Group Discussion “Penguatan
Kemitraan dalam Pelaksanaan Peremajaan Sawit Rakyat untuk Kesejahteraan
Pekebun” di Ballroom Hotel Gran Senyiur Balikpapan, Kamis (13/10/2022).
FGD ini digagas Gabungan Pengusaha Kelapa
Sawit Indonesia (Gapki) Cabang Kalimantan Timur dan Gapki Cabang Kalimantan
Utara, didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS),
Dinas Perkebunan Kaltim, serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kaltara.
Pembukaan FGD ditandai dengan pemukulan gong
oleh Gubernur Isran Noor didampingi Direktur Penghimpunan BPDPKS Anwar Sunari,
Sekjen Gapki Eddy Martono, Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ujang Rachmad, Kepala
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kaltara Heri Rudiyono, Ketua Gapki Kaltim
Muhammadsjah Djafar dan Ketua Gapki Kaltara Hendra.
Gubernur Isran Noor mengapresiasi keberadaan
Gapki baik di Indonesia maupun di Kalimantan Timur khususnya, sebagai wadah
atau organisasi pengusaha kelapa sawit yang solid dan mampu bersinergi dengan
pemerintah.
“Saya salut dengan para pengusaha sawit.
Kehebatan pengusaha sawit yang patuh terhadap aturan pemerintah, dengan
menyetorkan dana eskpor sawit yang dipungut dan dikelola oleh BPDPKS,” ucap
Isran Noor.
Terkait peremajaan sawit rakyat, Isran
menilai sebagai salah satu program strategis nasional dalam upaya pemerintah
meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit harus didukung penuh oleh
daerah, tinggal bagaimana sinergi antara pemerintah daerah dengan pemerintah
pusat, dalam hal ini BPDPKS dalam menjalankan program pengembangan kelapa sawit
berkelanjutan.
“Peremajaan sawit rakyat ini sebenarnya tidak
sulit. Buktinya mengumpulkan dana ekspor kelapa sawit begitu gampang, tetapi
pendistribusiannya memang yang sulit. Jadi tinggal bagaimana menyalurkan dana
tersebut ke petani sawit secara menyeluruh, salah satunya melalui program PSR,
dengan tujuan meningkatkan produktivitas sawit yang muaranya untuk peningkatan
kesejahteraan petani sawit,” kata Isran.
Sebagai informasi, pelaksanaan peremajaan
sawit pekebun di Kaltim telah dimulai sejak 2017 dengan akumulasi luas kebun
sawit rakyat yang telah ditumbang chiping 7.091 hektare dan yang telah
diremajakan seluas 6.965 hektare milik 2.991 pekebun. Total dana yang telah
disalurkan untuk program PSR hingga September 2022 sebesar Rp193,8 miliar
bersumber dari dana BPDPKS.
“Semoga melalui FGD ini bisa memberikan
pemahaman dan mempercepat perluasan peremajaan sawit rakyat dengan menggunakan
jalur kemitraan yang difasilitasi oleh perusahaan perkebunan,” tutup Isran.
Sebelumnya, Sekjen Gapki Eddy Martono mengungkapkan industri sawit saat ini sangat penting dan strategis karena sudah menjadi salah satu penopang perekonomian Indonesia. Ditegaskan, kelapa sawit yang masa tanamnya periode 2007 sudah waktunya dilakukan replanting.
“PSR sangat dibutuhkan untuk meningkatkan
produktivitas. Memang masih banyak ditemukan masalah dengan PSR, tetapi melalui
FGD ini diharapkan dapat memberikan solusi dari permasalahan percepatan
realisasi PSR,” ujarnya.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan
Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud yang hadir secara daring
didaulat sebagai keynote speaker. FGD diikuti ratusan peserta berasal dari
unsur akademisi, pengusaha kelapa sawit, asosiasi petani sawit/buruh/pekerja se
Kaltim-Kaltara. (mar)