SDN 021 Tenggarong Implementasikan Kurikulum Merdeka

img

Wakil Kepala SDN 021 Tenggarong

POSKOTAKALTIMNEWS.COM,KUKAR- Kurikulum merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Kurikulum merdeka di jenjang SD/MI merupakan pembelajaran yang mengutamakan pada metode berbasis proyek demi mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

Di Kukar sendiri beberapa sekolah telah menerapkan kurikulum merdeka, salah satunya yaitu SDN 021 Tenggarong.

Ali Mansah selaku Wakil Kepala SDN 021 Tenggaroang menyampikan bahwa sekolah mereka sudah menjalankn kurikulum merdeka.

Ia menjelaskan bahwa disekolahnya, penerapan kurikulum merdeka, untuk saat ini juga fokus dalam melaksanakan salah satu tema dari P5 yaitu tema kearifan lokal, P5 merupakan singkatan dari proyek penguatan profil pelajar pancasila

“Kami membuat dan memanfaatkan kearifan lokal dari bahan bahan yang ada” ujar Ali.

Dijelaskannya dalam melaksankan proyek tersebut pihak sekolah menyediakan bahan dan alat kemudian anak anak yang membuat karyanya

“Kami menggunakan kearifan lokal, Kalimantan terkenal dengan manik-manik karena itu kami membut kerajinan dari manik seperti gelang cincin, gantungan kuncin dan ada dari kayu berupa gambus dan gasing”tuturnya.

Lanjutanya dalam pembuatan kerajinan tangan untuk manik-manik dilakukan oleh siswa kelas 5 dan 6, untuk kelas dibawahnya membuat kolase dari daun kering atau daun pisang.

Selain itu sekolah yang memiliki jumlah siswa sekitar 500 orang dan guru sekitar 30 orang ini juga tidak hanya mengkhususkan siswanya saja yang berkarya akan tetapi para guru juga dituntu untuk membuat kerajinan atau karya tangan.

“Kerajinan rajut atau menyulam buatan guru, tidak hanya siswa yang memiliki keterampilan berkelanjutan akan tetapi para guru juga agar semuanya seimbang” katanya.

Tujuan dari pelaksanaan kurikulum tersebut juga untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada peserta didik yang artinya karya anak-anak nantinya bisa dijual.

“Sejauh ini sudah ada yang dijual, contohnya pda saat acara HGN, kemudian ditoko kita jual baru sebatas itu” tutupnya.

Ia juga berharap Pemkab Kukar dapat mensupport kegiatan seperti pemasaran dan modal karena selama ini guru yang menyediakan dan ada juga dari beberapa siswa menyedikan bahan dan alat dengan cara iuran.(adv/*tan)