Dorong Peningakatan Minat Baca, 7 Pemuda Desa Gas Alam Buka Perpustakaan Jalanan

img

TENGGARONG. Demi untuk menumbuhkan kembali kencintaan generasi muda akan budaya membaca, Wandi, Indon, Adil, Muhammad Nur, Dody S, Adi Suryajaya dan Asriadi, menggagas untuk mebikin Perpustakaan Jalanan dengan sasaran utama anak-anak, tujuh pemuda kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara (Kukar).

Dimana kegiatan itu dilakukan di setiap Sabtu dan Minggu dengan mengelar buku-buku koleksi bacaan di pinggir Jalan Cokrominoto, Desa Gas Alam, Muara Badak, dengan membentangkan sebuah spanduk yang bertulikan Perpustakaan Jalanan Muara Badak “Banyak Baca Banyak Tahu”.


Muhammad Nur mengaku, Sebagian besar buku ini merupakan hasil donasi warga, namun tak sedikit koleksi milik pribadi. Pihaknya juga menyediakan hammok (tempat tidur gantung) bagi mereka yang ingin baca buku sambil bersantai.


“Ada sekitar 140 judul buku dipajang, jenis bukunya pun beragam, mulai buku islami, biografi, novel, komik, buku politik, buku anak-anak, cerita fabel, serta buku pelajaran. Dody punya 40 judul buku yang ikut dipajang di perpustakaan jalanan ini,” kata Amat sapaan Akrabnya.


Perpustakaan Jalanan ini juga memperbolehkan pembaca untuk mambawa pulang buku koleksinya dengan syarat meninggalkan KTP atau Kartu Pelajar, selama satu minggu dan peminjam harus bertanggung jawab apa bila buku pinjamannya hilang, diganti dengan dua buku, sekarang untuk membeli buku di toko itu sangat mahal.


“Untuk sebuah novel, kita harus mengeluarkan uang Rp 70 ribu hingga Rp 80 ribu, padahal dibaca 3 hari sudah tuntas. Sayang kalau kita beli, jadi mending pinjam. Untuk itu, kita bikin perpustakaan jalanan agar warga memiliki akses untuk baca buku,” tutur Amat

Perpustakaan Jalanan ini ada sejak 11 November 2017 lalu, jadi matiakan sejenak Hendponemu dan mulailah membaca buku, seperti yang tertulis pada sepanduk yang terbentang di Perpustakaan Jalanan ini


“Kebetulan, kami juga memiliki hobi baca buku. Ada yang suka baca puisi dan nulis literasi. Kami ingin menumbuhkan minat baca warga sejak dini. Apalagi saat ini anak-anak sudah jarang baca buku, lebih senang main gadget,” ujar Amat.

Banyak juga warga yamng meminta kawanan ini untuk mengelar perpustakaannya pada hari kerja, namun mereka juga memiliki kesibukan masing-masing, jadi hanya bisa melayani warga yang ingi membaca buku setiap hari sabtu dan minggu saja

“Sebagian besar dari kami sibuk kerja, tapi kami usahakan untuk buka pada hari kerja, meskipun tidak harus tiap hari,” tegas Amat.


Saat ini Amat, aktif menjadi menjadi mahasiswa Univesitas Kutai Kartanegara setra sibuk membangun usaha angkringannya di Muara Badak, sasran utama kawana ini adalah anak-anak SD sampai SMP, untuk yang SMA hingga dewasa sudah bisa baca lewat internet, semoga kedepan bisa menemukan tempat yang representatif agar tidak harus berlarian ketika turun hujan, hingga saat ini ketujuh pemuda ini masih menghimpun donasi dari masyarakat berupa buku bacaan.

“Kami juga menyediakan kotak sumbangan agar kami bisa menambah koleksi buku baru setiap saat, semoga semakin banyak yang mendonasikan buku untuk Perpustakaan Janalan ini,” harapnya. aji/poskotakaltimnews.com