Mengatasi Kendala SIPLAH di Sekolah, Disdikbud Kukar Lakukan Pendampingan Kepada Kepala dan Bendahara SMP

img

POSKOTAKALTIMNEWS, KUKAR : Upaya mengatasi permasalah Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (Siplah), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar melakukan pendampingan terhadap Kepala dan Bendahara Sekolah pada jenjang SMP. Kegiatan berlangsung di ruang serbaguna lantai 3 Disdikbud Kukar, Jum'at (21/6/2024).

 

Kepala Disdikbud Kukar Tauhid Afrilian Noor melalui Kasi Penjaminan Mutu Kelembagaan SMP Emi Rosana Saleh mengatakan, ada 43 Kepala dan Bendahara Sekolah jenjang SMP yang mengikuti pendampingan itu. Siplah merupakan sistem digital dari Kemendikbudristek, yang membantu satuan pendidikan berbelanja kebutuhannya dari penyedia barang dan jasa yang tergabung dalam mitra pengelola pasar daring.

 

"Pendampingan ini dilakukan karena adanya transaksi Siplah yang belum diselesaikan oleh pihak sekolah, sehingga pada akhirnya disebut dengan Siplah gantung," kata Emi Rosana Saleh pada Poskotakaltimnews, Sabtu (22/6/2024)

 

Sementara transaksi Siplah harus diselesaikan secara tuntas, baik itu pembatalan pembelian suatu barang atau jasa maupun pembelian yang belum tiba produknya, maka dari itu belum bisa dibayarkan. Apabila transaksi Siplah tak dituntaskan maka akan berpengaruh terhadap penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pusat.

 

"Jadi transaksi Siplah harus samapai tuntas, jika sudah melakukan pemesanan tidak sesuai tapi ingin melakukan pembatalan, maka pembatalan itu harus sampai tuntas prosesnya agar statusnya tak menjadi Siplah gantung," jelasnya.

 

Pihaknya mengaku hal itu terjadi karena kurang pemahaman Kepala maupun Bendahara Sekolah terhadap penggunaan Siplah. Maka dari itu, melalui pendampingan ini para Kepala dan Bendahara Sekolah harus mampu menggunakan Siplah.

 

"Kita menghdirkan narasumber dari Kemendikbudristek dan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP), untuk menyelesaikan kendala kendala yang dihadapi oleh Sekolah," ucapnya.

 

Ia berpesan kepada pihak sekolah, usai mendapatkan pendampingan ini agar permasalahan itu tak terulang kembali. Sehingga belanja sekolah bisa berjalan dengan baik.

 

"Permasalahan itu dapat menghambat dana BOS, maka dari itu kami berharap pihak sekolah untuk betul betul peduli dengan dana BOS ini," pesannya. (adv/riz)