Program Makanan Bergizi Kukar Idaman jadi Prioritas Daerah Tangani Stunting

img

(Rapat koordinasi Pemkab Kukar terkait penanganan dan pencegahan stunting/pic:tanty)

POSKOTAKALTIM,NEWS KUKAR: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) terus melakukan penanganan serius dalam permasalahan stunting. Atas hal tersebut beberapa upaya dan program terus dilakukan Pemkab Kukar guna menekan angka stunting yang masih ada di wilayah Kukar.

Dan sebagai upaya mengsinergikan penuntasan stunting Pemkab Kukar menggelar rapat koordinasi bersama Camat, Kepala Desa (Kades), OPD terkait dan dunia swasta. Dalam melaksanakan evaluasi penanganan ballita dengan permasalahan gizi sebagai upaya intervensi gizi spesifik di Ruang Rapat Daksa Arta BPKAD Kukar, Rabu (10/7/2024).

Stunting sendiri merupakan sebutan bagi kondisi gangguan pertumbuhan pada anak. Salah satu utama stunting ini adalah permasalahan gizi.

Bupati Kukar Edi Damansyah memimpin langsung rapat ini. Ia mengungkapkan, rakor ini menjadi wadah evaluasi terhadap penghitungan serentak pencegahan stunting di Kukar yang berlangsung selama bulan Juni kemarin.

“Dari data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tahun 2023 lalu. Angka stunting yang sebelumnya menyentuh 17 persen kini menurun 2 persen. Kami juga telah mengikuti dan mengawal data ini. Dari gambaran perbaikan yang didapat Kukar, sekarang angka stunting kita 15 persen,” ungkap Edi saat diwawancara awak media seusai memimpin Rakor.

Edi menyebutkan dari penghitungan serentak pencegahan stunting yang dilakukan beberapa waktu lalu. Indikator utama yang menyebabkan kondisi Stunting anak di Kukar yakni terkait permasalahan gizi.

“ Jadi beberapa kondisi stunting  itu seperti kurangnya berat badan, gizi kurang atau gizi buruk. Dan langkah cepat yang ditempuh Pemkab Kukar yaitu kami menyalurkan Program Makanan Bergizi Kukar Idaman (PMBKI). Berupa pemberian makanan pokok dan makanan tambahan bergizi kepada anak penderita stunting.” jelasnya.

Dirinya mengatakan bahwa pemberian makanan pokok dan makanan tambahan bergizi kepada anak penderita stunting menjadi program priorits Pemkab Kukar. Sebab untuk memecahkan permaslahan stunting ini, tentunya akan berdampak terhadap perkembangan para anak-anak yang merupakan penerus bangsa.

Ia beranggapan bahwasannya intervensi berupa pemberian makanan tambahan ini diyakini menjadi langkah sigap sebelum stunting terjadi. Pada kesempatan ini pula, Edi mengimbau seluruh stakeholder yang terkait untuk saling bekerjasama menuntaskan stunting.

“OPD teknis sampai dokter spesialis anak akan jemput bola ke kecamatan dan desa yang perlu penanganan stunting. Tetapi intervensi spesifik pemberian makanan tambahan untuk perbaikan gizi. Juga perlu pengawasan dan peran serta orang tua,” tandasnya.

Selain itu adanya MoU yang dilakukan Pemerintah Kecamatan Muara Wis selaku pilot project penanganan stunting bersama tiga perusahaan. MoU ini dilakukan perusahaan melalui Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) dalam membantu Kecamatan Muara Wis mengintervensi konsumsi tambahan. Kepada balita selama dua bulan.(adv/tan)