Loa Duri Ulu Bentuk Komunitas Ibu Sehat, Langkah Nyata Ce

img

PKK Desa Loa Duri Ulu

POSKOTAKALTIMNEWS.COM, KUKAR : Pemerintah Desa Loa Duri Ulu, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terus memperkuat upaya pencegahan stunting melalui pendekatan edukatif dan partisipatif. Salah satu langkah terbaru yang diluncurkan adalah pembentukan Komunitas Ibu Sehat, sebuah wadah yang mendorong ibu hamil untuk saling belajar dan memperhatikan pemenuhan gizi selama masa kehamilan.

Program ini resmi dimulai pada Oktober lalu di Kantor Desa Loa Duri Ulu, dan diikuti oleh 16 ibu hamil. Selain menerima Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa telur serta buah-buahan, para peserta juga mendapatkan materi tentang pola makan sehat, risiko kekurangan gizi, dan pentingnya pemeriksaan kehamilan yang teratur.

Kepala Desa Loa Duri Ulu, Muhammad Arsyad, menjelaskan bahwa pendekatan komunitas dipilih karena dinilai lebih efektif dalam membangun kebiasaan baru yang berkelanjutan.

“Program ini bukan hanya soal pemberian bantuan, tapi bagaimana menumbuhkan kesadaran kolektif agar para ibu memahami pentingnya gizi. Kalau sudah paham, mereka bisa memberi contoh bagi keluarga dan lingkungan,” ujarnya.

Arsyad menambahkan, Pemerintah Desa bersama tenaga kesehatan terus berkoordinasi untuk memastikan kondisi para ibu hamil tetap terpantau. Pemeriksaan rutin dilakukan agar perkembangan janin dan asupan gizi tidak terabaikan.

“Petugas kesehatan dari puskesmas selalu turun memeriksa kondisi peserta. Ini penting untuk memastikan tidak ada ibu hamil yang berisiko gizi kurang,” jelasnya.

Program ini sekaligus menjadi bagian dari komitmen desa dalam mendukung percepatan penurunan stunting di Kukar. Dengan mengedepankan edukasi, pemerintah desa berharap kesadaran masyarakat dapat meningkat sehingga pola hidup sehat menjadi budaya.

“Kami ingin ibu-ibu memahami bahwa kesehatan keluarga dimulai dari sejak dalam kandungan. Edukasi menjadi fondasinya,” ungkap Arsyad.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Menurutnya, program berbasis komunitas seperti Komunitas Ibu Sehat menjadi langkah strategis dalam memperkuat layanan kesehatan masyarakat di tingkat desa.

“Ini program yang sangat relevan dan bermanfaat. Upaya seperti ini harus terus dikembangkan karena memberikan dampak langsung pada kualitas kesehatan masyarakat,” ungkapnya. (pk)