Berbagai Media Solusi Pembelajaran di Masa Pandemi
Oleh
: Mardiana, S. Pd, Penulis
Adalah Guru di MTSN 1 Kutai Kartanegara.
PANDEMI sedang
melanda dunia berbentuk Penyakit CORONA VIRUS 2019 atau disebut dengan
COVID-19. Sebagai
tanggapan terhadap pandemi, beberapa wilayah telah
memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan diterapkan
sistem Social distancing.
Selain itu juga diberlakukan sistem
Lockdown dimana situasi
yang melarang warga untuk masuk ke suatu tempat karena kondisi darurat. Imbasnya dari
pemberlakuan sistem Social distancing
yang mengharuskan setiap orang saling berjaga jarak dan lebih memperhatikan
protocol kesehatan, yakni ditutupnya tempat-tempat umum yang diantaranya
sekolah.
Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk
seluruh lembaga pendidikan agar kegiatan pembelajaran tidak dilakukan di
Sekolah, sebagai upaya pencegahan meluasnya penyebaran Covid-19.
Hal tersebut membuat pemerintah dan
lembaga terkait (sekolah) harus memunculkan berbagai solusi pembelajaran dan
alternatif cara lain agar kegiatan pembelajaran bagi peserta didik terlaksana
dan dapat tersampaikan inti-inti materi pembelajaran.
Satuan pendidikan yang didalamnya
terdapat para pengajar pun berusaha keras mencasi solusi agar proses
pembelajaran tetap terlaksana dan peserta didik tetap mendapatkan informasi
pembelajaran/materi yang seharusnya mereka dapatkan.
Menyesuaikan dengan kebutuhan tersebut muncullah berbagai aplikasi ataupun media pembelajaran online. Apalagi saat ini hampir semua orang sudah mempunyai smartphone baik berbasis ios maupun android, sehingga menjembatani pelaksanaan pembelajaran onlline.
WhatsApp atau lebih dikenal
dengan sebutan WA yang menjadi aplikasi berkirim pesan yang
paling Favorit di Indonesia saat ini dan yang paling sederhana dan
paling mudah dalam peggunaan, serta ringan dalam penggunaan kuota dapat
digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran baik berupa tulisan (file),
pesan suara ataupun video pembelajaran.
Kelemahan dalam penggunaan media ini
ketika berupa video akan menguras kouta, dan file-yang masuk jika tidak
dibatasi secara otomatis masuk dapat memakai volume data yang besar.
Platform Google Classroom dan Google
Formulir juga ramai dapat menggantikan pertemuan di kelas fisik selama
kegiatan belajar dan mengajar, dimana guru bisa memberikan penugasan secara
daring kepada murid dan memberikan nilai dan bagi murid, mereka bisa
mendapatkan materi belajar dan mengumpulkan tugas, bahkan pelaksanaan ulangan
di platform ini.
Kekurangan dari media ini equation tidak
dapat dipakai secara langsung dan forum diskusi onlinepun tidak dapat secara
langsung.
Tidak hanya itu, Quipper School
yang merupakan salah satu unggulan produk keluaran Quipper turut ditawarkan
untuk mempermudah guru maupun siswa dalam proses pembelajaran, dimana guru
memberikan materi, mengelola ujian serta nilai siswa.
Namun disayangkan dari media ini adalah
materi terbatas hanya pada yang umum-umum saja, waktu dalam pengerjaan soal
tidak dapat dibatasi.
Tentunya tidak kalah booming diantara
yang lain adalah aplikasi Youtube, karena sudah diketahui dengan pasti
bahwa Youtube merupakan media informatif yang menyajikan berbagai informasi
hingga perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jika digunakan dengan baik,
pemanfaatannya dapat meningkatkan kreatifitas, minat dan bakat siswa.
Diantara kelebihannya Youtube juga
memiliki kekurangan, yang dianataranya karena berupa video tentu saja
memerlukan kuota yang besar dan sinyal yang baik, jika tidak disaring dengan
baik banyak informasi yang menyesatkan bahkan mengandung unsur-unsur yang tidak
pantas untuk dipertontonkan.
Media sederhana lainnya yaitu Blog
yang merupakan kependekan dari kata web blog, media sederhana dalam
pembelajaran karena disini guru dapat menulis berbagai materi bisa berbentuk
rangkuman ataupun pemberian soal-soal. Blog dikatakan media sederhana dan
sanagt mudah, sebab isi blog dapat dirubah ataupun di modifikasi sesuai
kebutuhan.
Kelebihan lainnya Blog mudah disisipi
gambar ataupun video, mudah pula jika ingin ditautkan dengan Google form
ataupun channel Youtube yang kita buat. Siswa dapat dengan mudah pula mengakses
pembelajaran hanya melalui. alamat link yang dibagikan oleh guru. Yang menjadi
kelemahan dari Blog adalah rentan terhadap virus, spyware ataupun hacker.
Aplikasi lainnya yang mendadak
sangat populer di berbagai
negara termasuk Indonesia yaitu Zoom dan Google Meet, untuk
menggantikan pertemuan fisik yang untuk sementara waktu tidak bisa ditemui
langsung yang mendukung banyak partisipan dalam satu waktu.
Zoom dan meet yang langsung populer
dimasa pandemi ini karena tidak hanya digunakan di tingkat sekolah, namun juga
ramai digunakan oleh kantor-kantor maupun dunia bisnis, bahkan sarana bertegur
sapa antar keluarga ataupun teman.
Banyak hal yang dapat dilakukan, mulai
dari berbicara, berdiskusi, bahkan terdapat fitur chat. Akan tetapi yang
menjadi kendala dari kedua aplikasi tersebut adalah jaringan yang harus dalam
kondisi stabil, jumlah partisipan yang terbatas dan jika ingin melebihi
ketentuan maka berbayar, kemanan data tidak terlindungi secara maksimal.
Walaupun pembelajaran dengan tatap muka
tidak dapat dibandingkan dengan pembelajaran melalui media, paling tidak media
tersebut dapat menjadi sarana agar pembelajaran tetap berlangsung dan siswa
tetap dapat belajar.
Teknologi ataupun media tersebut
merupakan sebuah alat, yang digunakan untuk mempermudah dan memperlancar proses
belajar mengajar agar tetap berjalan walaupun akses dimasa pandemi ini yang
serba terbatas.
Sesungguhnya Gurulah media terbaik dalam
proses pembelajaran yang paling memahami kebutuhan peserta didiknya, karena
guru sebagai media pembelajaran tidak hanya menyampaikan materi dan menerima
hasil pembelajaran, tetapi juga memberikan perasaan dalam proses pembelajaran.(*)