Satgas Pamtas Yonif 614/Rjp Gotong Royong Panen Padi Dengan Masyarakat Desa Apau Ping

img

Prajurit TNI Satgas Pamtas Yonif 614/Rjp gotong-royong panen padi bersama masyarakat Desa Apau Ping, Kecamatan Bahau Hulu, Malinau, Kalimantan Utara. (Foto : Penerangan Pamtas RI-Mly   Yonif 614/Rjp/Dok.Poskota Kaltim)

Kodam VI/Mulawarman

BAHAU HULU, MALINAU – Tugas pokok Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah menegakkan kedaulatan negara. Mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

Dari itu, Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 614/Rjp Pos Apau Ping, Kecamatan Bahau Hulu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara,  dipimpin Lettu Inf Iham Syukri Ramadhan  terus bersama masyarakat.

Diantaranya, gotong royong panen padi yang merupakan tradisi turun temurun masyarakat suku Dayak Kenyah Lepo'ke di Desa Apau Ping, Kecamatan Bahau Hulu.

Kegiatan panen padi itu dilaksanakan secara gotong-royong dan serentak oleh masyarakat Desa Apau Ping secara bergantian dari ladang satu ke ladang padi yang lain, bermula pada Senin (22/2/2021)  pekan lalu,

Dalam acara panen padi tahun ini agak berbeda, yang mana Satgas Pamtas RI-MLY Yonif 614/Rjp Pos Apau Ping dipimpin Lettu Inf Iham Syukri Ramadhan  ikut berperan aktif dalam kegiatan tersebut. Sehingga  terasa lebih semarak dan sangat terlihat kebersamaan antara masyarakat dan anggota TNI. Disamping itu, pada  panen padi tahun ini was-was oleh pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia.

“Sehingga dalam kegiatan ini masyarakat secara sadar untuk tetap mengutamakan protokol kesehatan dengan selalu menggunakan masker dan tetap menjaga jarak  pada saat pemanenan,” jelas Lettu Inf Iham Syukri Ramadhan  kepada Poskota Kaltim.

Padi yang dipanen dalam panen raya itu merupakan jenis  padi unggul di Desa Apau Ping. Yakni yang biasa terkenal dengan ‘Beras Bahau Hulu’. Mempunyai ciri khas tersendiri, putih bersih dan aroma yang wangi ketika dimasak.

Masyarakat didaerah Bahau Hulu umumnya masih menggunakan  alat-alat  pertanian tradisional untuk memanen padi. Antara lain, Anai-anai (alat pemotong padi), Saung (alat penutup kepala), Ingen ( tas tempat menaruh padi ), dan Tapan (alat untuk memisahkan padi).

“Alat-alat itu merupakan alat tradisional khas suku Dayak di Bahau Hulu yang sering digunakan untuk memanen padi,” beber Lettu Inf Iham Syukri Ramadhan. 

Salah satu warga masyarakat pemilik ladang, Amai Titus, menyampaikan bahwa masyarakat Desa Apau Ping sangat berterimakasih kepada Satgas Pamtas Yonif 614/Raja Pandhita. Khususnya para prajurit  satgas yang berada di Desa Apau Ping.

“Yang sangat antusias sekali dalam membantu dan mendukung kegiatan masyarakat yang bersifat positif ini. Semoga Satgas Pamtas Yonif 614/Raja Panditha tetap sukses dan selalu dicintai masyarakat di manapun bertugas,” pungkasnya.(ran)