Kasus Pencurian Meteran Air Pelanggan PDAM Balikpapan Merajalela

img

BALIKPAPAN, PDAM Balikpapan awalnya belum menganggap kehilangan meteran sebagai sesuatu yang fatal. Karena dianggap perbuatan orang iseng saja. Karena laporan kehilangan meteran terus berlanjut dan sampai saat ini sudah mencapai 300 unit. Kasus pencurian ini dianggap merajalela selain merugikan pelanggan tentunya juga merugikan PDAM Balikpapan. 

‘’Kehilangan meteran air sudah kami laporkan kepihak Kepolisian karena jumlahnya sudah cukup banyak dan sangat mengganggu petugas lapangan ketika akan melakukan pengecekanan pemakaian air. Sementara pelanggan mengaku tidak tahu menahu hilangnya meteran air,’’ ujar Dirut PDAM, Haidir Effendi, belum lama ini.

Masih menjadi pertanyaan, siapa pelaku pencurian meteran air di beberapa kawasan rumah warga di Balikpapan yang ramai terjadi sejak Desember 2016. 

"Belakangan mulai ramai dibahas kembali setelah salah seorang warga memposting kehilangan meteran air di media sosial baru-baru ini,’’ ungkap Dirut PDAM..

Kehilangan meteran air sudah dilaporkan secara resmi kepihak Kepolisian dalam hal ini Polresta Balikpapan dan laporan itu langsung ke Kapoltresta Balikpapan AKBP Jeffri Dian Juniarta, SH, angka kehilangan yang disampaikan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Manggar Balikpapan ketika laporan pertama mencapai angka 199 unit. Setelah berjalan empat bulan mulai Desember 2016 sampai saat ini April 2017 meteran yang hilang sudah mencapai angka lebih 300 munit. 

‘’Masih dilakukan penyelidikan, kalau mengenai keterlibatan oknum tertentu apalagi orang dalam PDAM belum ada indikasi kearah itu. Namun tetap menjadi perhatian kami, hilangnya meteran air kalau dilihat dari sisi ekonomi sebenarnya tidak terlalu mahal, Namun yang jadi persoalan pelanggan PDAM jadinya tidak memiliki meteran air lagi,’’ jelasnya.max/poskotakaltimnews.com