Pemkab Kukar Gelar Rakor Penanggulangan Kemiskinan
Bupati Kukar saat memberikan arahan dalam rakor penanggulangan kemiskinan.
POSKOTAKALTIMNEWS.COM,
KUKAR-
Bupati Kukar Edi Damansyah pimpin rapat koordinasi (rakor) pelaksanaan rumah
besar penanggulangan kemiskinan (RBPK) pada 2023, di ruang serbaguna Pemkab
Kukar, Selasa (24/1/2023).
Wakil Bupati H Rendi Solihin dan Sekretaris Kabupaten
(Sekkab) H Sunggono turut hadir mendampingi pelaksanaan rakor tersebut, dan
dihadiri beberapa Kepala OPD Kukar.
Edi Damansyah mengatakan, rakor ini bertujuan
untuk persiapan pekerjaan dalam penanggulangan pengentasan kemiskinan,
khususnya untuk kemiskinan ekstrim. Telah dipaparkan oleh Kepala Statistik
Kukar bahwa, angka kemiskinan di Kukar terbilang tinggi.
"Tadi sudah diuraikan, memang dalam hal
ini perlu sinergi baik dengan statistik, sebab mereka telah melakukan survei
secara makro, namun yang kita inginkan secara mikro, sehingga tepat
sasaran," kata Edi Damansyah kepada Poskotakaltimnews.
Lanjut dia, dalam penanganan pengentasan
kemiskinan, ada arahan arahan untuk OPD yang berhubungan dengan pengentasan
kemiskinan, seperti Bappeda, Dinas Sosial, Dinas Perkim, dan lainnya.
"Arahan tersebut ialah, untuk
memverifikasi dan intervensi, nanti kalau tidak kita verifikasi kembali atau
intervensi yang ada tidak tepat sasaran. Kita pastikan setiap OPD program
kegiatannya menuju kepada indikator kemiskinan, jadi kita harus fokus,"
ungkapnya.
Ia juga menyebutkan, indikator kemiskinan
diantaranya rumah tidak layak huni, pendidikan, kesehatan, ekonomi, pekerjaan,
dan lainnya. Semenatara Pemkab Kukar terus berupaya serius menagani hal ini.
"Kita berupaya semaksimal mungkin,
jangan ada warga yang semestinya menerima bantuan, namun mereka tidak menerima,
sementara permasalahan dilapangan seperti itu, masih ada saya temukan hal
itu," sebutnya.
Sementara itu Plt Kepala Bappeda Vanessa
Vilna menuturkan, dalam pengentasan kemiskinan di Kukar, Bappeda Kukar
bersinergi dengan pihak perusahaan terhadap pembiayaan. Sementara ada 20
perusahaan yang akan turut bermitra melalui aplikasi RBPK.
"Selanjutnya kita akan melakukan
verifikasi di lapangan, untuk mencari data calon penerima sasaran manfaat yang
valid," ucap Vanessa Vilna.
Kabupaten Kukar masuk 5 besar angka kemiskinan dari 10 Kabupaten/Kota se Kaltim. Namun hal ini perlu diketahui angka kemiskinan telah alami penurunan setiap tahunnya.
"Angka kemiskinan ekstrim dari 2021 ke
2022 yaitu 1,52 menjadi 1,45 persen. Kita serius menangani hal ini, dan punya
strategis untuk mengentaskan kemiskinan. Sehingga pada 2024 bisa mencapai 0
persen," tutupnya.(riz)