Hujan, Kebakaran Hutan di Muara Kaman Padam

img

TENGGARONG, Berkat hujan, kebakaran lahan yang terjadi dalam satu tempat dengan luas sekitar 100 haktar yang berada di HGU Pt Hamparan Sentosa yang sebagian masuk Desa Sedulang dan sebagian masuk desa Menamang Kiri Kecamatan Muara Kaman dan ada sebagian kecil masuk HGU PT Agro Eastborneo Kencana, mulai padam.

Kebakaran tersebut di ketahui mulai muncul sejak  Sabtu (21/10) sekitar sore hari dan malam harinya sudah diupayakan pemadaman oleh pihak PT Hamparan Sentosa namun tidak berhasil karena derasnya angin dan kawasan tersebut merupakan lahan gambut kering sehingga sulit untuk dipadamkan dengan cara menyiram air.

"Lokasi yang terbakar merupakan rawa belukar gambut yang tidak ada tanaman kelapa sawit pernah ditanami namun mati karena terbakar dimusim kemarau demikian juga pada saat musim hujan kawasan tersebut digenangi air dengan waktu yang cukup lama." Kata Kapolsek Muara Kaman AKP TM Panjaitan 

Menurutnya, Sumber api diduga kuat dari pinggir paret blok atau canal yang menjadi batas HGU PT Hamparan Santosa dan PT ATK. Kemungkinan dibakar oleh oknum nelayan yang cari ikan dimalam hari, hasil pengamatan bahwa di paret blok tersebut ikan relatif banyak sehubungan air dikawasan mulai surut dan ikan ngumpul di paret blok. Nelayan bisa membakar agar belukar yang menutupi pinggir kiri dan kanan paret blok. Dan Kondisi saat ini untuk lokasi HGU PT Hamparan Sentosa untuk sementara ini sudah padam karena jam 11.00 hingga jam 13.30 wita cuacanya hujan dan yang ada saat ini asap memblubung sebagaimana ciri khas lahan gambut. "Namun kemunginan kebakaran bisa saja terjadi apa bila cuaca esok harinya masih panas sehingga dimungkinkan akan menyala kembali." Katanya 

Guna mengantisipasi kebakaran lebih luas Kapolsek Muara Kaman AKP TM Panjaitan beserta 4 anggotanya dan 140 orang karyawan PT Hamparan Sentosa, melakukan pemadaman yang tersisa dengan menggunakan mesin alkon sebanyak 21 Unit dan juga membuat sekat berupa paret atau mencuci paret blok yang sudah ada untuk memblokir atau melokaliser lokasi yang terbakar dengan menggunakan 4 unit exavator serta 2 unit loader.

Selain itu ia juga menghubingi Kades Sedulang , Kades Liang Buaya dan Kades Tunjungan agar menghimbau warganya untuk tidak menangkap ikan dengan cara membakar paret blokbbantaran sungai maupun hutan rawa.dra/poskotakaltimnews.com