Plt Kepala Bappeda Kukar, Sy. Vanesa Vilna (pict : riz/pk)

POSKOTAKALTIMNEWS, KUKAR : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kukar meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang minim realisasi kegiatan, untuk dapat dimaksimalkan.

Plt Kepala Bappeda Sy. Vanesa Vilna mengatakan, masih ada sejumlah OPD yang minim realisasi kegiatannya. Sementara berdasarkan data dari e-pantau pada Juni 2024 lalu, bahwa realisasi fisik mencapai 25,95 persen, realisasi keuangan 24,89 persen, tahapan pelaksanaan 45,94 persen, kepatuhan pelaporan 98,85 persen.

"Ada 3 OPD terendah terhadap realisasi keuangan, 3 OPD terendah terhadap realisasi fisik, 3 OPD terendah terhadap tahapan pelaksanaan dan 3 OPD terendah terhadap kepatuhan laporan," ungkap Vanesa Vilna pada poskotakaltimnews, belum lama ini.

Dalam hal ini, jika sejumlah OPD mengalami kendala dalam pelaksanaan kegiatannya bisa segera dikoordinasikan, dengan Bappeda Kukar. Adapun permasalahan pelaksanaan paket pekerjaan yang telah diidentifikasi secara umum yaitu, proporsi biaya pendukung yang tidak mengarah langsung kepada pencapaian target output.

Kemudian, terdapat alokasi anggaran yang tidak terkait langsung dengan capaian program kegiatan dan pengalokasian anggaran yang tidak didasari analisis kebutuhan secara komprehensif.

Pada 2024 ini, ada beberapa proyek strategis yang dilakukan oleh Pemkab Kukar melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait diantaranya, pembangunan gedung baru RSUD Dayaku Raja, Pembangunan RSUD AM Parikesit Gedung 4 dan 5.

Kemudian, pembangunan Jembatan Sebulu, pembangunan kanal banjir kota Tenggarong, lanjutan pembangunan Pasar Tangga Arung, lanjutan pembangunan Rumah Sakit Muara Badak, lanjutan penataan Kota Tenggarong, lanjutan jalan Kuyung Muara Wis, pelebaran Jalan Awang Sabran dan pembuatan Gedung Harchery.

"Kami menghimbau kepada seluruh OPD, untuk dapat dikawal dengan baik. Sehingga bisa selesai tepat waktu dan tepat sasaran," pungkasnya. (adv/riz)