Dewan Nilai Perlu Kajian Tekhnis Terkait Elevasi Titik Tinggi dan Rendah

img

Rudi P Magunsong SH

 

POSKOTAKALTIMNEWS, BERAU : Upaya Pemkab Berau dalam membangun drainase untuk mengatasi banjir di sejumlah ruas jalan dalam Kota, tampaknya tidak sesuai ekspektasi.  Pasalnya saat hujan turun dalam waktu 2 jam saja, badan jalan yang sudah dibuatkan  drainase itu ternyata tidak banyak berfungsi dan  tetap saja banjir, salah satunya di kawasan jalan SMP Kedaung Sei Bedungun.

 

Anggota DPRD Berau Rudi P Magunsong mengatakan ke depan perlu ada kajian teknis menentukan kawasan, di mana elevasi terendah dan elevasi tertinggi. Artinya mengukur arah air turunnya di mana dan buangannya ke mana, ini sangat penting untuk optimalnya di lapangan.

 

“Kalau hanya sekedar membangun drainase tanpa ada kajian teknis yang menyangkut elevasi ketinggian di wilayah tersebut. Jadilah seperti ini. Kita punya drainase baru, tapi tidak berfungsi sebagai penyalur air, sehingga menjadi genangan, elevasi menentukan titik air itu lari ke mana,” ungkap Rudi P Magunsong kepada media di Kantor DPRD Berau Jalan Gatot Subroto Sei Bedungun.

 

Rudi P Magunsong menambahkan, melihat sendiri salah satu proyek di daerah di jalan terowongan Teluk Batur ada proyek jalan dan drainase terus membuka.

 

 “Saya bilang, ini kalau hujan pasti buangannya ke masyarakat, coba simpang ke Teluk terus kiri arah terowongan ada proyek di situ dia buka parit tapi muaranya pasti buangannya ke Teluk itu,” tuturnya.

 

Rudi P Mangunsong menyampaikan bahwasanya dirinya sepakat dengan pembangunan pesat di Kabupaten Berau. Cuman menurutnya pembangunan itu tentu harus di imbangi juga dengan teknis-teknis tertentu.

“Karena sayang kan, kita punya uang banyak di bangun sebuah fasilitas drainase tapi tidak berfungsi dengan baik di lapangan,” ungkapnya. (sep/FN/Advertorial)