Sekda Sri Resmikan TTIS Kabupaten Kota di Kaltim

img

POSKOTAKALTIMNEWS,SAMARINDA: Dengan di tandai pemukulan gong, Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni dampingi Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi  Pemerintah Pembangunan Manusia, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Dr Sulistyo,   Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kaltim Muhammad Faisal, dan Wakil Bupati Kubar,  meresmikan Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) atau  Computer Security Incident Response Team (CSIRT)  Kabupaten Kota di Kaltim, yang dilaksanakan  Diskominfo Kaltim,  di Ballroom Hotel Mercure Samarinda, Kamis, 14 November 2024.

Sekda Sri Wahyuni mengucapkan selamat dan memberikan apresiasi atas peresmian Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) di kabupaten kota di Provinsi Kalimantan Timur, dan  ini merupakan  salah satu hasil kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Kaltim, BSSN, dan kabupaten kota di Kaltim.

Ditambahkan, di era digital saat ini, tentu kebutuhan tidak hanya bisa menggunakan fasilitas dan teknologi digital, tetapi juga ada resiko dan konsekuensi yang mengikuti terhadap penggunaan digital.

“Yaitu bagaimana keamanan siber, keamanan data dan sistem, sangat  penting, oleh karena itu kita harapkan  dengan diresmikannya  TTIS di kabupaten kota, merupakan langkah strategis untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih aman di Kalimantan Timur,” jelasnya.

Di Provinsi Kaltim sendiri, sambung Sri Wahyuni termasuk tinggi untuk penggunaan data internet, berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII),  jumlah pengguna internat  pada tahun 2024 mencapai 3,152.256 jiwa, pendudukan Kaltim sekarang 4 juta.

“Itu artinya 80,63 persen dari total penduduk Kaltim sudah mengakses internet, dan ini angka di atas rata-rata nasional 79,50 persen. Untuk regional Kalimantan Kaltim menempati peringkat kedua setelah Provinsi Kalteng 82,40 persen. Jadi Kaltim menyumbang 1,42 persen dari tingkat penetrasi internet nasional,” terangnya.

Sri Wahyuni menambahkan,  berdasarkan survei individu  yang dilakukan APJII, mayoritas masyarakat Kaltim  menggunakan mobile data dari operator seluler 71,43 persen, sebagai metode koneksi internet, kemudian melalui penggunaan Wifi di rumah 26,79 persen dan Wifi di kantor sekolah atau kampus 1,79 persen.

Terhadap adopsi interni,  lanjut Sri Wahyuni survei juga mengungkapkan terkait dengan kasus-kasus penipuan online 59,82 persen, pencurian data pribadi 33,04 persen, perangkat yang tekena virus 21,43 persen, dan sebanyak 18,75 persen responden mengaku tidak mengetahui resiko keamanan yang dihadapi.

“Ini menjadi tugas TTIS untuk mengawak serta memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan resiko keamanan data dan sistem yang kita miliki, ketikan menjadi pengguna internet,” pesan Sri Wahyuni.

Kepala Diskominfo Kaltim HM Faisal menjelaskan  peresmian TTIS kabupaten kota di Kaltim merupakan salah satu upaya untuk menghadapi serangan siber yang terus terjadi  hingga saat ini. 

“Maksud dan tujuan diadakannya kegiatan ini adalah upaya dalam untuk meningkatkan kesadaran ancaman siber dan peningkatan pengetahuan dalam penanganan insiden keamanan siber, serta membentuk tim penanganan insiden siber yang efektif, kemudian optimalisasi peran pejabat serta petugas persandian dan keamanan informasi dalam melindungi data-data penting yang menjadi tanggung jawab pemerintah,” papar Faisal (mar)