DPRD Kukar Mengharapkan Bahasa Kutai Jadi Bagian Identitas IKN

img

Anggota DPRD Kukar Komisi VI Ahmad Yani/pic:tanty

 

POSKOTAKALTIMNEWS, KUKAR : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berupaya agar bahasa Kutai dijadikan salah satu identitas budaya di Ibu Kota Nusantara (IKN).

 

Usulan ini disertai dengan langkah nyata berupa penggodokan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pengembangan, Pembinaan, dan Perlindungan Bahasa dan Sastra Kutai. 

 

Ketua Panitia Khusus (Pansus) DPRD Kukar, Ahmad Yani, menegaskan pentingnya bahasa Kutai sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan di tengah modernisasi.

 

"Bahasa Kutai bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga identitas kita. Jika IKN berada di wilayah ini, bahasa Kutai harus menjadi bagian dari identitasnya," ujarnya, Senin (20/1/2025). 

 

Ia menambahkan bahwa penggunaan bahasa Kutai perlu diperluas hingga menjadi bahasa kedua setelah bahasa Indonesia.

 

"Semua masyarakat, baik lokal maupun pendatang, perlu mengenal dan mempelajari bahasa Kutai sebagai wujud penghormatan terhadap budaya lokal," katanya.

 

Sebab itu, Ahmad Yani menegaskan pada Raperda tersebut DPRD Kukar melibatkan sejumlah tokoh masyarakat dan budayawan dalam proses pembahasannya.

 

Dirinya menyebutkan salah satu rekomendasi yang muncul dari para tokoh yakni untuk mengintegrasikan bahasa Kutai ke dalam berbagai sektor kehidupan, termasuk pendidikan, keagamaan, dan kegiatan budaya. 

 

Selain itu dirinya juga beranggapan keberhasilan pengesahan perda harus diikuti oleh implementasi nyata melalui program kerja yang dikelola dinas terkait.

 

"Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata, dan pihak-pihak lain harus ikut berperan aktif. Anggaran juga harus dialokasikan untuk mendukung pelaksanaan perda ini," jelasnya. 

 

Para tokoh masyarakat Kukar mendukung penuh langkah DPRD ini. Mereka berharap pengesahan perda tidak hanya menjadi dokumen formal, tetapi juga mampu menjaga eksistensi bahasa Kutai di tengah arus globalisasi. 

 

"Ini adalah upaya untuk mengembalikan marwah budaya kita. Jika diterapkan dengan serius, bahasa dan sastra Kutai dapat menjadi kebanggaan serta daya tarik di tingkat nasional dan internasional," terang Wijaya salah satu guru SMPN di Tenggarong

 

DPRD Kukar berharap, dengan dukungan semua pihak, bahasa Kutai dapat menjadi perekat sosial dan bagian tak terpisahkan dari identitas IKN, sekaligus menjamin keberlangsungan budaya lokal di tengah tantangan zaman. (Tan)