Balitbangda Lakukan Rakontek Pembentukan BRIDA
POSKOTAKALTIMNEWS.COM,SAMARINDA-Pelaksana Tugas (Plt)
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Daerah (Balitbangda) Fitriansyah mengatakan
tujuan pelaksanaan Rapat
Koordinasi Teknis (Rakontek) Pembentukan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi
Kaltim dan Kabupaten Kota se Kaltim,
adalah sesuai permintaan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk segera atau
mengakselerasi pembentukan BRIDA di wilayah Kalimantan Timur.
“Tujuan dilaksanakannya Rakontek pembentukan
BRIDA Provinsi dan se kabupaten kota
atau provinsi adalah dari instansi
Pembina BRIN di bawah Deputi BRIDA
BRIN sebagai sebagai fasilitator
untuk pembentukan BRIDA ini meminta kita untuk segera atau mengakselerasi
pembentukan BRIDA yang ada di wilayah
Kalimantan Timur,” kata Fitriansyah
kepada Tim Publikasi Biro Adpim Setdaprovkaltim, usai acara Rakontek
Pembentukan Badan Riset dan
Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kaltim dan Kabupaten Kota se Kaltim, yang diselenggarakan Badan
Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Kaltim, di Ruang
Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Kamis (25/8/2022).
Melalui Rakontek lanjut Fitriansyah agar terjalin kolaborasi dan sinergi antar
seluruh stakeholder, riset dan inovasi yang ada di daerah, baik
itu dari BRIN kemudian dari Balitbanda Provinsi dan kabupaten kota yang nantinya
akan berubah menjadi BRIDA profesi dan kabupaten kota. Kemudian perguruan tinggi dan termasuk
di dunia usaha perusahaan-perusahaan yang memang di dalamnya ada konten atau
ada pelaku risetnya.
“Nah itu kita coba buat sebuah ekosistem yang bagus untuk
mendukung arah tujuan pembangunan Kaltim
dan kepentingan daerah itu tujuan utama
didalam arahan Rakontek ini,”tandasnya.
Fitriansyah mengakui ada memang
sejumlah kendala dalam pembentukan BRIDA
ini, terutama dari segi regulasi,
dan itu banyak ditanyakan oleh para
peserta Rakontek ini kepada nara
sumber, seperti apa untuk mensiasati dan memecahkan masalah regulasinya.
“Karena
memang regulasi belum sepenuhnya mendukung untuk percepatan penilaian
BRIDA, padahal ketua dewan pengarah BRIN Megawati Soekarno Putri ini sudah menargetkan
agar sudah terbentuk BRIDA seluruh Provinsi,
dan ini adalah target yang harus segera dipenuhi oleh BRIN sebagai instansi Pembina, meminta tolong kepada kita di daerah untuk
segera mewujudkan pembentukan BRIDA,”
ujarnya.
Setelah
Balitbanda berubah menjadi
Badan Riset dan Inovasi Daerah, kata
Fitriansyah, maka ruang lingkup kerja BRIDA ini lebih luas lagi, yang
dinamakan dengan Lintbang jerat invent inovasi yaitu yang terjadi
penelitian, pengembangan, pengkajian,
penerapan, invensi, Inovasi dan evaluasi kebijakan, jadi
tidak cuma hanya penelitian pengembangan
sekarang scope nya yang ke-7 hal tadi,
jadi lebih luas lagi.
“Memang nanti ruang gerak BRIDA itu
lebih luas, jadi bisa untuk
membantu seluruh perangkat daerah yang ada,
ataupun lembaga lain yang memang
memerlukan bantuan riset dan inovasi,
tentunya tidak hanya BRIDA Kaltim, dan nantinya Provinsi Kaltim tidak hanya sendirian, tapi juga kolaborasi dengan kabupaten kota,
perguruan tinggi bahkan dari instalasi induk yaitu BRIN,” imbuh Fitriansyah.
Rakontek Pembentukan BRIDA Provinsin dan
kabupaten kota se Kaltim, menghadirkan nara sumber Plt Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan
Risnovda, Deputi Bidang Riset dan
Inovasi Daerah BRIN Dr Wihatmoko Waskitoaji
dan dihadiri Pejabat Fungsional Analis
Kebijakan Ahli Utama HM Yadi Robyan Noor, kepala OPD dilingkup Pemprov
Kaltim, kepala Balitbanda kabupaten kota, akademisi serta undangan
lainnya.(mar)