Pemkab Kukar Berencana Bangun Irigasi Perikanan di Muara Badak pada 2026, Selaras dengan RPJMN
Kabid Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA) Bappeda Kukar Bagus Eko Sampurno.
POSKOTAKALTIMNEWS, KUKAR : Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) berencana membangun infrastruktur irigasi perikanan di Kecamatan Muara Badak di 2026 mendatang.
Rencana ini menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan produktivitas sektor perikanan sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah.
Pembangunan tersebut juga disusun sejalan dengan arah kebijakan nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Kabid Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA) Bappeda Kukar Bagus Eko Sampurno mengatakan, kebutuhan irigasi perikanan di Muara Badak cukup mendesak, mengingat wilayah tersebut memiliki potensi budidaya yang besar, namun belum didukung infrastruktur air yang memadai.
"Dengan adanya irigasi, produktivitas kolam dan tambak masyarakat dapat meningkat secara signifikan," kata Bagus Eko Sampurno pada Poskotakaltimnews, di Tenggarong, Selasa (2/12/2025).
Menurutnya, pembangunan irigasi perikanan ini dirancang untuk mendukung peningkatan kualitas dan kontinuitas pasokan air, sehingga kondisi budidaya lebih stabil dan risiko gagal panen dapat ditekan.
Sistem irigasi juga akan dibuat terintegrasi dengan pola budidaya masyarakat setempat, termasuk mempertimbangkan kebutuhan debit air di setiap musim.
Ia menjelaskan bahwa rencana ini juga merupakan bagian dari upaya Pemkab Kukar untuk menyelaraskan program pembangunan daerah dengan RPJMN. Salah satu fokus RPJMN adalah penguatan sektor pangan dan peningkatan sarana prasarana pendukung budidaya. Karena itu, pembangunan irigasi perikanan di Muara Badak menjadi langkah konkret yang relevan dengan kebijakan tersebut.
Saat ini, Bappeda Kukar bersama perangkat daerah teknis sedang melakukan identifikasi lokasi, kebutuhan teknis, serta perhitungan anggaran pembangunan. Kajian awal tersebut diperlukan untuk memastikan bahwa rencana pembangunan benar-benar efektif, tepat sasaran, serta realistis dari sisi pendanaan.
Bagus menambahkan bahwa pembangunan irigasi perikanan tidak hanya memberikan dampak pada peningkatan hasil produksi, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat. Dengan ketersediaan air yang stabil, pembudidaya ikan dapat meningkatkan skala produksi, menaikkan frekuensi panen, bahkan mengembangkan jenis komoditas baru.
Selain itu, keterlibatan masyarakat lokal juga menjadi fokus dalam perencanaan. Pemerintah berharap kelompok pembudidaya maupun pelaku usaha perikanan lainnya dapat berpartisipasi dalam perawatan dan pemanfaatan fasilitas irigasi secara berkelanjutan. Kolaborasi ini penting agar infrastruktur yang dibangun dapat memberikan manfaat jangka panjang.
Bagus menegaskan bahwa rencana pembangunan ini masih dalam tahap penyusunan, namun pemerintah daerah berkomitmen untuk menjadikannya prioritas pada tahun 2026. Dengan dukungan kebijakan nasional serta kebutuhan nyata di lapangan, pembangunan irigasi perikanan di Muara Badak diharapkan menjadi program yang memberikan dampak langsung bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Di akhir keterangannya, ia menyampaikan bahwa
Pemkab Kukar akan terus memperkuat sektor perikanan sebagai bagian dari
strategi peningkatan ekonomi daerah. Kehadiran irigasi perikanan menjadi salah
satu tonggak penting untuk mendorong kemandirian pangan dan memperkuat posisi
Kukar sebagai wilayah dengan potensi perikanan unggulan di Kalimantan Timur.
(Adv/riz)