Pengrajin Sulam Tumpar dan Tenun Doyo Terus Berkembang
(Salah satu pelaku pengrajin sulam tumpar)
TENGGARONG, Beragam Industri Kecil Menengah
(IKM) di Kabupaten Kutai Kartanegara tetap bertahan dalam situasi sulit seperti
sekarang ini, dengan “modal” semangat yang tinggi dan keyakinan untuk
berkembang, menjadikan IKM terus beproduksi, salah satunya adalah pengrajin
sulam tumpar dan tenun doyo, yang berada di Jalan Gunung Belah Gang Beringin 3
No 31 Tenggarong-Kutai Kartanegara.
Kerajinan sulam tumpar dan tenun doyo menjadi
kerajinan khas Kalimantan Timur,
Merry salah satu pemilik pengrajin Sulam
Tumpar dan Tenun Doyo mengungkapkan, kerajinan tersebut berbahan tenun doyo,
karung goni dan kain dril. Dimana menghasilkan kerajinan bantal sulam tumpar,
tas sulam tumpar, masker sulam, bros sulam, kalung, dompet, bahkan sandal.
“Hasil kerajinan tersebut untuk pemasarannya,
saya menggunakan pemasaran online seperti melalui Facebook, bisa di kunjungi
nama facebook tersebut yaitu Tumpartenun Dayakkaltim, dan juga bisa mengunjungi
Instagram kami yaitu Sulamtumpar_tenundoyo, atau bisa melalui whatsaap : 0852
4699 5722”kata Merry.
“Pemasaran kami sudah ke luar daerah, ada
yang dari Bekasi, Jakarta, Bali, dan maupun di Kaltim sendiri, dari harga kami
bandrol Rp. 15 ribu sampai Rp. 600 ribu, untuk omzet per bulan mencapai Rp. 8
juta. Dan saat ini banyak pemesanan masker sesuai dengan permintaan pembeli,
mulai dari permintaan motif, ukuran, atau warna, dimana selama kami bisa
mengerjakan, akan kami turuti kemauan pembeli tersebut” lanjut Mery kepada Poskotakaltimnews,
di rumahnya, Sabtu (7/11/2020).
Ia menambahkan, hasil produksi kerajinan
tersebut pernah diikutkan Kaltim Expo 2020 yang mewakili Dewan Kerajinan
Nasional (Dekranasda) Kukar di Big Mall Samarinda, pameran tersebut dimulai sejak 21 sampai 25 Oktober
2020, dimana hasil produksi tersebut mendapatkan nilai jual yang tinggi.
“Pada Expo kemarin saya membawa hasil
kerajinan yang ckup banyak, dimana kerajinan yang saya bawa itu tidak sama
motifnya, rupanya, modelnya, sehingga para pengunjung tertarik dengan hasil
kerjainan yang saya buat, bahkan ada yang rebutan dalam memilih barang
tersebut. Selama Expo yang di gelar 5 hari tersebut, saya mendapatkan omset yang
lumayan,”katanya.(*riz/adv/poskotakaltimnews.com)