Balikpapan Akan Ubah Pola Penerapan PPKM

img

(Dengan masih tingginya kasus Covid, Balikpapan berencana ubah pola penerapan PPKM)

BALIKPAPAN - Tepatnya pada hari kedua penerapan test antigen acak di Posko Jalan Soekarno Hatta Km 13 dan di Posko Lamaru, telah mendapati 2 pengguna jalan yang terindikasi positif Covid-19 dari hasil test antigen di posko Lamaru dan 1 orang pengguna jalan di posko Km 13.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty mengkonfirmasi bahwa benar adanya pengguna jalan yang didapati terindikasi positif Covid-19.

"Untuk 2 orang yang terindikasi kemaren berasal dari petugas distribusi dari salah satu produk minuman yang saat ini telah ditandak lanjuti di emberkasi untuk melakukan isolasi mandiri dan yang hari ini berasal dari KTP luar daerah dan diarahkan untuk kembali ke daerah asalnya", ujar Andi Sri Juliarty.

Terkait update kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Balikpapan pada Selasa (26/1) bertambah sebanyak 117 kasus baru. Kemudian 103 kasus selesai isolasi dan empat kasus positif meninggal dunia. 

Andi Sri Juliarty menyampaikan dari 117 kasus yang positif hari ini masih didominasi usia produktif dibawah umur 40 tahun sebanyak 58 kasus.

"Kemudian dari 58 itu, di dalamnya ada 8 anak-anak dan 2 bayi berumur 9 bulan, sementara untuk klaster yang paling menonjol yaitu klaster perkantoran dan migas", kata Andi Sri Juliarty saat pers rilis.

Sementara itu, kondisi kapasitas Rumah Sakit yang menangani Covid-19 di Kota Balikpapan saat ini sebanyak 76 tempat tidur isolasi dari total 467 tempat tidur, sedangkan untuk ruang ICU terdapat 4 tempat tidur dari total 38 tempat tidur dengan rincian 2 ruang ICU bayi dan anak dan2 dewasa.

Memasuki hari ke-12penerapan PPKM, dengan masih terus bertambahnya kasus terkonfirmasi Covid-19 yang mencapai 100 kasus per harinya, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengindikasikan adanya perpanjangan dan perubahan pola penerapan pada PPKM.

"Ada kemungkinan PPKM akan diubah pola penerapannya yang tertuju pada perkantoran, swasta, dan lingkungan, karena berdasarkan data, banyak kasus terkonfirmasi dari klaster perkantoran dan lingkungan, ditambah lagi mungkin ada relaksasi bagi para pelaku usaha UKM demi menstabilkan perekonomian. Tapi semua ini masih kami evaluasi terlebih dahulu", kata Wali Kota.(mid/poskotakaltimnews.com)