Launching Program MESTI, Wujudkan Tambak Ramah Lingkungan
POSKOTAKALTIMNEWS.COM,TANJUNG
REDEB-
Program MESTY (Mangrove Sahabat Tambak Lestara) dalam tiga tahun di Kampung Pegat Batumbuk, Tabalar
Muara dan Suaran sudah berjalan.
Diharapkan bisa memberikan contoh bagi
kampung-kampung yang lainnya untuk bertambak dengan ramah lingkungan.
Demikian hal menarik lainnya terungkap dari
launching program Mangrove Sahabat Tambak Lestari (MESTI) sebuah inisiasi dari
penggagas Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dengan dukungan Chevron dan
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, yang berlangsung di Ballroom Tokyo Bumi
Segah Hotel Jl Pulau Sambit Kecamatan Tanjung Redeb baru-baru ini .
Bupati Berau Sri Juniarsih Mas, mengatakan
bahwa pada program MESTI ini sebagai sebuah harapan bagi masyarakat dalam hal
peningkatan ekonomi, pariwisata, kearifan lokal, serta dalam menjaga ekosistem
mangrove untuk tetap hidup.
Dikatakannya, budi daya udang sebagai sumber
penghidupan utama bagi masyarakat di ketiga kampung tersebut. Dimana merupakan
wilayah dengan hutan mangrove terluas di Kalimantan Timur.
Sehingganya, dengan berkembangnya budi daya
tambak udang di wilayah ini, diharapkannya perlu diikuti dengan adanya praktik
yang berkelanjutan. “Kami memiliki komitmen kuat untuk mendorong pengelolaan
akuakultur berkelanjutan untuk mendukung perlindungan ekosistem mangrove, dan
tentu akan memberikan manfaat terhadap lingkungan dan sosial-ekonomi,”
ungkapnya.
Dikatakannya, hutan mangrove berfungsi
sebagai habitat bagi keanekaragaman hayati yang unik. Melalui program MESTI ini,
diharapkannya dapat mengubah praktik dalam memanfaatkan lahan mangrove untuk
dijadikan tambak. Yang bahkan mampu meningkatkan hasil panen.
Untuk itu, Sri menegaskan khususnya kepada
dinas-dinas terkait dan YKAN untuk dapat mendampingi dan mengedukasi para
petani tambak untuk bisa menerapkan nilai ekonomis.
“Kami selaku Pemerintah Daerah tentu selalu
mendukung, maka dari itu kami tugaskan kepada dinas terkait yang secara teknis
untuk bisa mendampingi di lapangan,” ucapnya.
Direktur Eksekutif YKAN, Herlina Hartanto
menyatakan bahwa YKAN mengembangkan metode akuakultur berkelanjutan, yakni
Shrimp-Carbon Aquaculture (SECURE). Melalui pendekatan ini bertujuan untuk
meningkatkan ketahanan pesisir dengan merestorasi ekosistem mangrove hingga 80%
dari total area tambak dan mengoptimalkan area yang tersisa untuk praktik budi
daya tambak udang berkelanjutan.
“Serta mampu memberikan produktivitas yang
optimal. Dan tentu ini solusi yang saling menguntungkan,” katanya.
Ia menyebut, melalui inovasi yang dibangun pihaknya
atau pada program SECURE tersebut bahwa cukup dengan 2 hektare saja, namun
intensif.
“Sehingga lahan yang digunakan untuk tambak
itu tidak perlu yang besar-besar,” ujarnya.
Dengan hanya lahan 2 hektare, namun memiliki
hasil yang sama dengan yang 10 hektare. Tentu, kata dia, ini sebuah hal yang
sangat produktif dan lebih ramah lingkungan.
“Dengan begitu, petani tambak dapat
menggunakan lahan yang lebih kecil untuk mendapatkan hasil yang minimal sama
dengan jika menggunakan lahan yang luas dan mangrove di sisa lahan tambak dapat
tumbuh kembali secara alami,” terangnya.
Selain itu, Chevron Indonesia Country
Manager, Wahyu Budiarto, menyetujui hal tersebut dan dengan menyatakan bahwa
Chevron menyadari pentingnya melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati
di Indonesia.
Sebagaimana sejak tahun 2018, Chevron dan
mitra swasta lainnya mendukung program Mangrove Ecosystem Restoration Alliance
(MERA) yang berjalan selama lima tahun di Suaka Margasatwa Muara Angke di
Jakarta, yang diinisiasi oleh YKAN.
“Kami bangga bekerja sama dengan YKAN, Pact,
dan Pemerintah Kabupaten Berau untuk membantu melestarikan mangrove dan
menyejahterakan masyarakat Berau,” katanya. Tambahnya, melalui program ini
tentu memberikan peluang bagi masyarakat untuk dapat lebih meningkatkan taraf
hidup masyarakat. “Kita senantiasa
menjalankan program-program positif untuk masyarakat,” paparnya.
Kemudian, Pact juga membantu meningkatkan
kapasitas petani tambak udang, termasuk meningkatkan produktivitas dan
keuntungan yang bisa diperoleh, melalui pelatihan, pengembangan keterampilan
berusaha, dan akses ke pendanaan.
Hal tersebut, untuk mendorong penerapan budi
daya udang berkelanjutan dengan model SECURE di Kabupaten Berau, dengan Program
MESTI memberikan insentif bagi para petani tambak yang mau bertransisi.
“Kami akan mendukung petani tambak
meningkatkan bisnis mereka secara berkelanjutan dan membuka akses ke pasar.
Dengan cara ini, SECURE tidak hanya akan memberi manfaat secara ekologi, tetapi
juga manfaat sosial dan ekonomi,” tambah Pact Country Director untuk Indonesia,
Ayi Farida. (sep)