Menyambut Indonesia Emas dengan Profil Pelajar Pancasila

img

Oleh: Sutiwi, S.Pd

KAMU, kami, kita pancasila. kami anak – anak bangsa Indonesia pengamal pancasila.Pancasila merupakan jiwa bangsa yang lahir bersamaan dengan terbentuknya bangsa Indonesia, negeri ini dikenal dengan keindahannya di seluruh penjuru dunia,

Dalam rangka membentuk SDM unggul yang memiliki kompetensi global berprilaku sesuai nilai – nilai pancasila  Kemendikbud  berupaya membentuk profil pelajar pancasila

Mungkin kita semua sudah pernah mendengar apa itu  pelajar pancasila.  Pelajar pancasila adalah upaya Kemendibud untuk membentuk manusia Indonesia yang unggul, unggul yang berarti tidak kalah saing dengan kompetensi orang – orang luar negeri selain itu mempunyai kepribadian pancasila yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

Lalu bagaimana caranya bisa membentuk manusia yang unggul ternyata tidak Cuma lewat teori seperti pelajaran Agama, PKn, tetapi kedua pelajaran tersebut dilaksanakan lewat berbagai aktivitas positif di sekolah, rumah dan masyarakat jadi diterapkan dalam kehidupan sehari – hari sehingga menjadi bagian dari sikap hidup kita.

Profil pelajar pancasila memuat 6 karakter yang dikembangkan dalam kehidupan sehari –hari yang sebenarnya ini semua sudah dilaksanakan jauh sebelum sekarang ini, cuma terkadang kita sebagai guru tidak menyadarinya yang sebenarnya itu sudah di praktekkan di sekolah maupun dalam kehidupan sehari – hari.

Beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlaq mulia, kegiatan ini sudah dilaksanakan anak – anak disekolah contohnya anak – anak sholat dzuhur berjamaah, rajin menjaga kesehatan dengan terbukti pada masa pandemic anak – anak di sekolah saya masih tetap semangat melaksanakan kegaiatan pembelajaran, melaksanakan olahraga jum’at, bergotong royong membersihkan sampah dan adanya gerakan sedekah jum’at yang dilaksanakan disekoah tiap selesai melakukan senam bersama,.

Sikap akhlaq dalam profil pancasila yang di paparkan oleh kementrian dan kebudayaan ada 5, akhlaq beragama, akhlaq pribadi, akhlaq pada manusia, akhlaq pada alam semesta, dan akhlaq bernegara,

Supaya kita mempunyai sikap hebat seperti ini kita perlu membiasakan diri menerapkan nilai – nilai baik dalam kehidupan sehari – hari, dengan memperbaiki akhlaq kita.

Karakter mandiri ini sudah diajarkan orang tua kita sejak dini maka hal ini cukup mudah untuk diterapkan anak – anak di sekolah, siswa akan bertanggung jawab terhadap proses atas usaha yang dilakukan, anak – anak tidak akan bosan untuk menggali potensi dan kemampuannya, serta meyadari kekurangannya, melatih mandiri dalam kehidupan sehari – hari itu penting karena melatih anak – anak untuk menghadapi segala macam situasi, mari kita latih terus kemandirian anak – anak di sekolah.

Mengambil keputusan hanya dengan mendengarkan satu pihak akan menjadi kurang obyektif sebaiknya mencari informasi lain, ini adalah contoh di sekolah jika akan menyeleksi pengurus OSIS, bernalar kritis ini lah yang diterapkan dalam profil pelajar pancasila.

Bernalar kritis akan secara objektif memproses informasi yang diterima, saat menerima informasi siswa biasanya mempunyai rasa igin tahu yang besar, mencari berbagai informasi tambahan dan mampu menganalisa dan membuat kesimpulan, bernalar kritis akan membuat seseorang mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari – hari sehingga bisa memperoleh keputusan yang cepat dan tepat.

Siswa yang baik akan mampu bekerja dengan sukarela agar pekerjaan terasa lebih ringan, contohnya saja saat menjelang perpisahan semua siswa bekerja saling bahu membahu untuk memeriahkan kegiatan perpisahan tersebut disinilah terdapat profil pelajar pancasila sikap gotong royong yang ini juga sudah mendarah daging pada kita sejak nenek moyang kita dahulu.

Pelajar yang tetap mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitas bangsanya tetapi tidak menutup diri menerima informasi budaya lain.

My name is Sutiwi,ini adalah salah satu perkenalan dengan menggunakan bahasa inggris artinya siswa harus menghargai budaya lain, jadi jika ada turis asing datang ke sekolah para siswa sudah siap dengan bahasa asingnya tanpa harus membuka kamus lagi.

Untuk mampu menerapkan nilai kebinekaan global dalam kehidupan sehari – hari, anak – anak disekolah bisa memulai dengan mengenal dan menghargai budaya lain dengan begitu anak – anak dapat mengidentifikasi informasi dari budaya luar sebelum diterapkan selain itu siswa dapat menyelaraskan perbedaan yang ada dan dapat menciptakan hubungan yang harmonis dengan berbagai budaya lain.

Salah satu nilai yang harus diterapakan selanjutnya adalah kreatif, mampu memodifikasi atau menghasilkan sebuah ide yang orisinil dan bermanfaat untuk masyarakat sekitar, cara yang paling gampang untuk bisa dilakukan siswa disekolah adalah berani mengutarakan ide, pendapat, perasaan atau gagasan untuk memecahkan masalah, contohnya disekolah adalah saat akan diselenggarakan HUT sekolah maka siswa harus terlibat untuk menyumbangkan ide dan gagasan bagaimana kegiatan nanti bisa berjalan lancar dan tertib

Semoga tulisan saya ini bisa menginspirasi kita sebagai guru untuk terus melaksanakan dan mempraktekkan dalam kehidupan sehari – hari dalam lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat bahkn dalam lingkungan bernegara dari apa yang sudah dicanangkan pemerintah untuk menghasilkan generasi Indonesia emas pada tahun 2045.(Penulis Adalah Guru SMPN 31 Samarinda)