Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024, Pj Gubernur Minta Penuhi Pasokan Kebutuhan Bahan Pokok di Kaltim
POSKOTAKALTIMNEWS.COM,SAMARINDA-Penjabat (Pj)
Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik menegaskan perlunya ikhtiar atau usaha
bersama dalam upaya memenuhi kebutuhan bahan pokok di Kalimantan Timur,
sehingga tidak sealu bergantung dengan daerah-daerah di luar Kalimantan.
Penegasan tersebut disampaikan Pj Gubernur
Akmal Malik ketika membuka acara Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Stabilisasi
Harga dan Ketersediaan Barang Kebutuhan Pokok menjelang Hari Besar Keagamaan
Nasional (HBKN) yang digelar Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kaltim di Hotel Fugo Samarinda, Kamis
(16/11/2023), yang diikuti perwakilan kabupaten/kota se Kaltim, perangkat
daerah terkait lingkup Pemprov Kaltim serta stakeholder terkait.
“Kita baru saja membuka Rakorda ini sebagai
rutinitas menjelang HBKN, namun perlu juga di evaluasi. Kita jangan terjebak
dengan rutinitas saja, yang terpenting adalah mengambil hikmah dari acara-acara
seperti ini. Ada HBKN faktanya terjadinya kenaikan harga, yang persoalannya
adalah pasokan. Lalu kan harus ada ikhtiar, jangan kemudian menyerah. Jangan
kita menunggu pasokan dari orang lain, yang selama ini dipasok dari Pulau
Sulawesi dan Pulau Jawa,” kata Akmal Malik ketika diwawancara awak media.
Untuk itu, lanjut Akmal, perlunya melakukan
transformasi pertanian, terutama memanfaatkan teknologi pertanian modern yang
dalam penanaman dan panen bisa direncanakan, serta tidak tergantung musim
seperti pertanian tradisional. Akmal menyebut salah satu teknologi pertanian
modern yang dapat dikembangkan di Kaltim adala green house.
“Ada yang mengatakan tidak bisa pak, tanah di
Kaltim tidak subur, sekarang banyak solusinya, salah satunya dengan pertanian
modern, seperti green house. Kalau dilakukan secara massif, misalkan untuk dua
daerah saja di Samarinda dan Balikpapan, maka bisa menghasilkan pasokan sayur
dan buah di Kaltim. Seperti sayur, pokcoi, selada itu 30 hari bisa panen. Cabe
bisa dipanen tiga bulan, atau melon bisa dipanen 76 hari. Kan bisa
memperkirakan dan tidak memerlukan media yang besar. Jadi ini jangan hanya
melibatkan Disperindagkop dan UKM saja, tapi Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan,
serta semua stakeholder harus terlibat,” jelas Akmal.
Karena, ujar Akmal, kebutuhan pangan itu
adalah kebutuhan semua, tidak terkecuali. Untuk itu semua harus bergerak, tidak
hanya bersifat sektoral saja. Sehingga ketergantungan pasokan kebutuhan pokok
dari daerah lain bisa dikurangi.
“Kita punya gerakan sendiri untuk mengatasi
ketergantungan itu, kita harus mengoptimalkan pertanian modern. Kita punya
anggaran yang cukup, tinggal fokus saja. Berapa luas tanah yang tersedia, nanti
kita bangun. Salah satunya di Asrama Haji Batakan Balikpapan, segera dibangun
green house, kita tunggu tiga bulan lagi hasilnya,” pungkas Akmal.
Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim Heni
Purwaningsih melaporkan pelaksanaan Rakorda ini merupakan salah satu upaya
menghadapi HBKN, yaitu Hari Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, khusunya terkait
dengan stabilitas harga dan stok bahan pokok. Seluruh stakeholder terkait
melakukan koordinasi dan sinergi, dengan harapan semua pihak dapat berperan
aktif melaporkan perkembangan situasi di lapangan untuk dapat segera mengambil
langkah-langkah menjelang Hari Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
“Dalam pemantauan dan
pengawasan di lapangan, stok kebutuhan barang pokok tersedia cukup untuk kurun
waktu dua bulan ke depan. Tidak ada gejolak harga. Ada lima komoditi ada
indikasi kenaikan harga, yaitu beras, cabai, bawang merah, daging ayam dan gula
pasir,” terangnya. (ma