Disdikbud Kukar Gelar Festival Kesenian Gandrung

img

POSKOTAKALTIMNEWS.COM,KUKAR : Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) bersama Paguyuban Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) menggelar Festival Kesenian Gandrung. Kegiatan tersebut berlangsung di Sasana Krida Bhakti, Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong.

 

Kesenian Gandrung merupakan kesenian yang aslinya berasal dari Banyuwangi Provinsi Jawa Timur. Dalam caratan sejarahnya, kesenian ini muncul atas prakarsa dari Bupati pertama Banyuwangi yaitu Mas Alit yang dilantik pada tanggal 2 Februari 1774 di Ulu Pangpang. Hal ini terjadi bersamaan dengan dibabatnya hutan Tirta Arum untuk membangun ibu kota Blambangan sebagai pengganti dari Pangpang atau Ulu Pangpang.

 

Pada awalnya tari Gandrung ini ditarikan oleh penari lelaki yang berdandan seperti perempuan. Namun seiring berjalannya waktu dan masuknya ajaran Islam yang melarang lelaki berpakaian perempuan, akhirnya sedikit demi sedikit tidak ada lagi penari lelaki yang berdandan seperti perempuan.

 

Tari Gandrung sendiri memiliki makna yang dalam, tidak saja sebagai seni hiburan masyarakat, tetapi juga sebagai bentuk ungkapan rasa syukur serta penyemangat kala itu. Tarian yang sudah berusia ratusan tahun ini, masih terus dipeliharakan dan ditarikan oleh para seniman di Banyuwangi tempat asalnya.

 

Puji Utomo selaku Kabid Pendidikan dan Kebudayaan Kukar dalam sambutannya menyampikan  bahwa Festival Gandrung ini akan menumbuhkan rasa bangga dalam jiwa generasi muda.  Bahwa Indonesia kaya akan seni budaya dan kearifan lokal bangsa. Serta makin memperkuat rasa persatuan dan hubungan harmonis antar warga.

 

“Dengan digelarnya Festival ini semoga, bagi warga Banyuwangi yang tinggal di Kukar, kiranya Festival ini bisa menjadi pengobat rasa rindu pada kampung halamannya yaitu Banyuwangi,” ujar Puji saat membuka acara Festival Kersenian Gandrung, Sabtu 18/11/2023 lalu.

 

Pada Festival Kesenian Gandrung ini juga akan ditampilkan berbagai jenis tari Gandrun agar menjadi bahan pengetahuan bagi masyarakat Kukar, terutama yang belum familiar dengan kesenian Gandrung khas Banyuwangi.

Pemkab Kukar berharap dengan terselenggaranya Festival Kesenian Gandrung ini mengajak masyarakat untuk bersama membangun Kukar. Menjaga pelestarian seni budaya sebagai aset bangsa yang tak ternilai harganya dan memberikan dampak besar terhadap kemajuan Kukar.


“Harapanya semoga kedepan toleransi dan kerukunan masyarakat di Kukar akan semakin kokoh dan harmonis,” tutupnya. (adv/*tan)