Sekda Sri Buka FGD Identifikasi Lahan dan Hilirisasi Industri di Kaltim

img


POSKOTAKALTIMNEWS.COM,SAMARINDA-Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni  memberikan apresiasi   kepada  Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) UKM Kaltim, yang menyelenggarakan   Focus Group Discussion (FGD) Identifikasi Lahan dan Hilirisasi Industri di Kaltim.

“Kami juga memberikan apresia kepada seluruh peserta dari  kabupaten kota  yang hadir mengikuti FGD  Identifikasi Lahan dan Hilirisasi Industri di Kaltim, ini tentu   menjadi media, ruang yang sangat baik bagi kita untuk menyaipan transformasi ekonomi di  Kaltim kedepan,” kata sri Wahyuni saat membuka FGD Identifikasi Lahan dan Hilirisasi Industri di Kaltim. di Hotel Harris Samarinda, Senin (20/11/2023).

Sri Wahyuni menambahkan, komitmen untuk transformasi ekonomi itu sudah digaungkan,  tidak hanya pemerintah provinsi,  tapi juga oleh kabupaten kota,  karena memang sejauh ini sumber daya ekstraktif itu masih menjadi komponen tumpuan di dalam struktur ekonomi  Kaltim.

“Kaltim  memang di informasikan sebagai daerah kedua terbesar untuk penyumbang angka ekspor secara nasional setelah Provinsi Jawa Barat,  namun kalau kita lihat komponen ekspor itu didominasi oleh bahan ekstraktif minyak, gas bumi dan juga mineral,  tentu kita dengan komitmen yang disampaikan oleh masing-masing visi misi kepala daerah terkait dengan transformasi ekonomi, kita berharap bahwa perwujudan ini meskipun sudah kita start mungkin mulai dari beberapa waktu yang lalu sudah lama Tetapi bagaimana benar-benar kita bisa merealisasikannya,” paparnya.

Menurut Sri Wahyuni,   salah satu kunci di dalam transformasi ekonomi adalah hilirisasi  industri,  dan tentu untuk identifikasi industri,  meskipun Kaltim ini relatif  masih bertumpu pada sektor ekonomi yang bersifat ekstraktif,  tetapi hilirisasi untuk sektor ektomi baik yang dari sumber daya alam ekstraktif, maupun non ekstraktif itu juga terbuka peluangnya.

“Bagaimana kemudian identifikasi lahan dan potensi untuk hilirisasi industri di Kaltim dan di masing-masing kabupaten kota itu bisa di petakan dengan baik,  di identifikasi, dipetakan,  kemudian disinergikan dengan rencana pengembangan industri yang sudah dituangkan  peraturan daerah provinsi dan   kabupaten kota.  FGD yang diksanakan hari ini,  bisa memberikan   penguatan, bisa  bisa memberikan penebalan terhadap rancangan pengembangan kawasan industri di masing-masing kabupaten kota,”tandasnya.

Pemetaan yang di lakukan pada hari  ini, kata Sri Wahyuni   juga menjadi masukan bagi pemerintah provinsi bagi pemerintah kabupaten kota,  terkait dengan dukungan potensi hilirisasi  di tiga daerah  Balikpapan, PPU Samarinda,  Selain 3  daerah  Ini,  kawasan industri yang dinyatakan sebagai bagian dari super Hub pengembangan ekonomi IKN adalah kawasan industri Beluminung di PPU, kawasan pengembangan Industri  Kariangau Balikpapan, dan   juga kawasan ekonomi khusus MBTK di Kutim.

“Jadi enam area ini,  memang menjadi koornya, dan   menjadi Trigger bagi pengembangan hilirisasi  di Provinsi Kaltim untuk mendukung IKN.  Dan ini terkait dengan bagaimana koneksi antara pengembangan kawasan ekonomi dan kawasan pengembangan kawasan kota di Kaltim dengan IKN,” jelas Sri Wahyuni.(mar)