Kasus DBD Masih Terjadi Meskipun Dalam Angka yang Terkontrol
POSKOTAKALTIMNEWS,
BALIKPAPAN : Pertambahan
kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim)
selama Januari hingga Maret 2024 masih menjadi perhatian.
Meskipun tidak signifikan, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, dr. Andi Sri Juliarty atau yang akrab disapa
dr. Dio ini mengungkapkan bahwa terdapat penambahan kasus DBD terutama di
Kecamatan Balikpapan Utara, seperti di Kelurahan Graha Indah dan Kelurahan
Gunung Samarinda. Pada Kamis (14/3/2024).
Meskipun demikian, dr. Dio
menyatakan bahwa dari jumlah kasus DBD sebanyak 280 kasus selama periode
tersebut, tidak ada satupun yang berujung pada kematian. Hal ini menjadikan
Balikpapan sebagai salah satu daerah yang belum memiliki kematian akibat DBD,
berbeda dengan beberapa Kabupaten/Kota lainnya.
Walaupun belum ada kematian yang
dilaporkan, dr. Dio tetap mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, terutama
mengingat kondisi cuaca yang ekstrim dapat mempengaruhi peningkatan kasus DBD.
"Balikpapan Utara menyumbang
hampir 60 persen dari total kasus DBD di Balikpapan, dibandingkan dengan
Kecamatan lain," tambahnya.
Terkait dengan upaya pencegahan, dr. Dio menyebutkan bahwa vaksinasi DBD tahap pertama sudah selesai dilakukan kepada sekitar 9800 penerima vaksin. Setelah hari raya Idul Fitri, vaksinasi tahap kedua akan segera dilanjutkan.
Kecamatan Balikpapan Selatan, yang sebelumnya menjadi kawasan penyumbang kasus DBD terbanyak, kini mengalami penurunan kasus. Hal ini disebabkan oleh program kelambu air yang telah diterapkan di daerah tersebut.
"Kami berharap dengan
kelanjutan program vaksinasi dan upaya pencegahan lainnya, kasus DBD di
Balikpapan dapat terus ditekan, sehingga tidak ada lagi kasus yang mengarah
pada kematian," tutup dr. Dio. (mid)