Kementerian Industri RI Sasar Generasi Muda, Aditya Muhamad Bintang : Gen Z Menjadi Penggerak Industri Indonesia Emas
Jajaran Pejabat Kementerian Negara RI, Menteri Perindustrian RI, Dr.Agus Gumiwang Kartasasmita, M.Si, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementrian Industri RI, Eko S.A Cahyanto S.H. LL.M, , Aditya Muhamad Bintang beserta jajaran lainnya (foto : ist).
POSKOTAKALTIMNEWS, SURABAYA : Kementerian Perindustrian RI Mendorong Generasi Muda, terutama Gen Z menjadi motor penggerak sektor industri nasional di masa depan. Kementrian Perindustrian (Kemenperin RI) dibawah naungan Presiden Prabowo Subianto terus melakukan upaya dan kinerja positif dalam mengembangkan dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) muda yang memiliki bakat dan talenta dengan mempersiapkan untuk terjun di dunia profesional dan industri. Kemenperin mengadakan Industrial Event Festival, yang digelar di Surabaya berlokasi di Ballroom Dyandra Convention Centre Surabaya pada tanggal 4-5 Desember 2024. Event ini mengusung tema "Are You Fit for the Future?”.
Berbagai tokoh baik dari
kalangan pejabat Kementrian Perindustrian RI, jajaran pejabat provinsi,
rombongan tim protokol paspampres, rombongan civitas akademika rektor, serta
kalangan umum hadir pada event tersebut.
Tampak hadir, jajaran
pejabat Kementerian Negara RI, Menteri Perindustrian RI, Dr.Agus Gumiwang
Kartasasmita, M.Si, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Industri RI, Eko
S.A Cahyanto S.H. LL.M, , Aditya Muhamad Bintang beserta jajaran lainnya.
Event Industrial
Festival bertujuan untuk membangun
hubungan yang lebih dekat dan meningkatkan kesadaran antara Kementerian
Perindustrian, pelaku industri, dan generasi muda, dengan harapan terciptanya
industrialis Indonesia di masa depan. Kota Surabaya dipilih menjadi lokasi
terselenggaranya event ini karena Surabaya dianggap lokasi strategis setelah
juga berlangsung sebelumnya di ICE BSD, Tangerang.
Menteri Perindustrian RI,
Bapak Dr.Agus Gumiwang Kartasasmita, M.Si,
menyampaikan generasi Milenial dan gen Z akan menjadi pilar utama
Indonesia dalam memanfaatkan bonus demografi. Karena itu, penting bagi generasi
muda untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
"Kita harus dapat
menciptakan generasi muda yang mampu menghadapi berbagai tantangan dan
menguasai ilmu pengetahuan," ujarnya.
Selain itu, Sekretaris
Jenderal (Sekjen) Kementerian Industri RI, Bapak Eko S.A Cahyanto, mengatakan
“SDM Generasi muda yang berkualitas diharapkan menjadi pendorong utama dalam
mewujudkan Indonesia Emas 2045, yang kita bentuk melalui pendidikan dan
pelatihan yang berkualitas,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian
Perindustrian, Eko SA Cahyanto.
Aditya Muhamad
Bintang menyampaikan, "Program
inovasi yang dicanangkan Kementerian Perindustrian RI melalui Event Industrial
Festival merupakan langkah strategi pemerintah dalam meningkatkan SDM unggul
Indonesia di tahun emas 2045 yang unggul serta siap terjun di sektor
profesional dan industri, melalui generasi gen Z dan milenial. " ujarnya
(4/12/2024).
Namun, Indonesia masih
menghadapi tantangan terkait rendahnya daya saing sumber daya manusia (SDM) di
sektor industri. Lebih dari 75 persen tenaga kerja di industri pengolahan masih
tergolong pekerja tidak terampil, yaitu mereka yang belum mendapatkan pelatihan
atau belum memiliki keterampilan yang memadai.
"Tanpa peningkatan
kualitas SDM, potensi ini bisa saja tidak optimal dalam mendukung pengembangan
industri dan inovasi,” papar Sekjen Kemenperin RI, Eko Cahyanto.
Agar bonus demografi dapat
memberikan dampak besar dalam menjadikan Indonesia sebagai salah satu kekuatan
ekonomi global, peran dari pemerintah, dunia usaha, dan generasi muda sangat
penting.Dengan 67,5% penduduk Indonesia berada di usia muda, negara ini
memiliki bonus demografi yang sangat potensial untuk menjadi pendorong utama
pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam upaya memenuhi
kebutuhan SDM di sektor industri manufaktur, Kemenperin RI merancang langkah
strategis, seperti pengembangan pendidikan vokasi, pendirian inkubator bisnis,
dan pembangunan Pusat Industri Digital 4.0 (PIDI 4.0).
Pendekatan ini dilakukan
secara sistematis dengan melibatkan tiga tahap, yaitu skilling (melatih tenaga
kerja baru untuk meningkatkan keterampilan), upskilling (memperbarui
keterampilan tenaga kerja yang sudah ada agar lebih relevan dengan kebutuhan
industri), dan reskilling (memberikan keterampilan baru kepada tenaga kerja
yang terdampak perubahan teknologi atau sektor).
Menurut Eko Cahyanto,
Sekjen Kemenperin RI Kabinet Presiden Prabowo, terdapat 10 skills tenaga kerja
yang dibutuhkan untuk industri di masa depan, yaitu digital literacy, AI and
data analytics, creative problem solving, entrepreneurial mindset, physically
and psychologically safely and effectively, inter-cultural and -disciplinary,
inclusive, and diversity-oriented mindset, cybersecurity, privacy, and
data/information mindfulness, handle increasing complexity, communication
skills, dan open-mindedness towards constant change.
Sekjen Kemenperin
menyampaikan enam hal penting yang perlu dimiliki oleh generasi muda agar
semakin siap menghadapi masa depan. Pertama, penting untuk tidak takut
bertanya, karena itu akan membantu dalam mengeksplorasi dan terus belajar.
Kedua, kemampuan untuk mengelola waktu dengan baik sangat krusial.
Selanjutnya, membangun
jaringan yang kuat juga menjadi hal yang tak kalah penting, karena jaringan
tersebut membuka akses untuk pertukaran pengetahuan, pengalaman, dan peluang
karier. Selain itu, generasi muda perlu menemukan minat baru dan harus terbuka
serta fleksibel terhadap perubahan tren yang berkembang dengan cepat.(*)