6 Titik Jalan Longsor Simpang 3 Maluang Sampai Batas Bulungan Berhasil Diperbaiki Tahun 2024
POSKOTAKALTIMNEWS, BERAU : Setelah ditetapkan dalam status tanggap darurat oleh Pemkab Berau, Balai Besar Penanganan Jalan dan Jembatan Nasional Wilayah II Provinsi Kalimantan Timur segera melakukan perbaikan ruas jalan longsor yang berada di sepanjang jalan simpang 3 Maluang sampai batas Bulungan. Total ada enam titik jalan yang telah diperbaiki pada tahun 2024 lalu.
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas
menyampaikan bahwa Pemkab Berau terus berkoordinasi dengan BP2JN dalam
perbaikan jalan tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menetapkan
status tanggap darurat sebagai dasar perbaikan jalan tersebut.
"Meskipun ini jalan nasional
tapi masuk dalam daerah kita. Harapannya bisa diperbaiki sehingga akses
masyarakat menjadi lebih mudah. Termasuk mendukung kelancaran perekonomian
daerah. Karena jalan ini merupakan penghubung utama dengan Provinsi Kaltara.
Dan mendukung kunjungan ke destinasi wisata Pulau Derawan dan sekitarnya,"
ujarnya.
Dari hasil peninjauan yang telah
dilakukan sebelumnya, diketahui ada 21 titik longsor yang terjadi di Jalan
Maluang sampai perbatasan Berau-Bulungan. Bupati Sri Juniarsih berharap
perbaikan ruas jalan lainnya bisa dilakukan pada tahun 2025 ini.
"Masih ada 15 titik lagi yang
harus diperbaiki. Semoga tahun ini bisa dilanjutkan lagi. Kami memberikan
apresiasi atas langkah cepat BP2JN yang telah memperbaiki enam titik karena itu
cukup parah," katanya.
Sebelumnya dari audiensi BP2JN ke Pemkab Berau diketahui bahwa jalan nasional yang ada di Kabupaten Berau dibagi dalam tiga segmen yaitu ruas jalan SP3 Muara Wahau - Batas Kabupaten Kutim - Kelay - Labanan sepanjang 123,25 kilometer, Labanan - Tanjung Redeb - dalam Kota Tanjung Redeb - Gunung Tabur - batas Bulungan sepanjang 85,83 kilometer dan ruas jalan Gunung Tabur - Usiran - Tanjung Batu sepanjang 108,40 kilometer.
Untuk bencana longsor yang terjadi
di ruas jalan simpang 3 Maluang-Batas Bulungan terjadi pada bulan Maret 2024.
Akibat curah hujan yang cukup tinggi. Kondisi ini menyebabkan longsor sepanjang
25 meter dengan kedalaman 2,5 meter. Kemudian pada bulan April terjadi lagi
longsor sepanjang 29 meter dengan kedalaman 3,5 meter. (sep/FN/Prokopim)