Kukar Dapat Dana Insentif Fiskal Rp6 Miliar untuk Pengendalian Inflasi
(Sekda Kukar Sunggono/pic:tanty)
POSKOTAKALTIMNEWS,KUKAR : Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar)
mendapatkan dana insentif fiskal sebesar Rp6 miliar dari Kementerian Keuangan
(KMK) pada tahun 2024 lalu.
Dana ini akan dialokasikan
untuk program penanaman cabai, pembangunan kandang ayam, serta penyediaan pangan
murah. Realisasi program direncanakan berlangsung pada tahun 2025.
Sekretaris Daerah Kukar,
Sunggono, mengungkapkan dana fiskal ini didapatkan berdasarkan keputusan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 295 Tahun 2024 tentang Rincian
Alokasi Insentif Fisikal Tahun Anggaran 2024 Untuk Penghargaan Kinerja Tahun
Berjalan Kategori Pengendalian Inflasi Daerah Periode Pertama Menurut
Provinsi/Kabupaten/Kota.
Penghargaan ini didapatkan
lantaran Kukar berhasil mengendalikan inflasi, selain itu langkah ini merupakan
strategi untuk mengendalikan inflasi.
"Target utama dari
program ini adalah panen cabai pasca-Lebaran, sehingga dapat menjaga stabilitas
harga dan menghindari lonjakan inflasi yang kerap terjadi pada komoditas
ini," ujar Sunggono saat diwawancarai Poskotakaltimnews Selasa
(11/03/2025) usai membuka GPM.
Sunggono mengungkapkan
alasan Pemkab Kukar menjadikan cabai sebagai fokus utama lantaran harga cabai
yang sering mengalami lonjakan tajam.
“Salah satu metode yang
diterapkan adalah sistem tanam bersama, di mana penanaman dilakukan secara
bergilir di berbagai wilayah. Dengan sistem ini, panen dapat dilakukan secara
berkala, sehingga stok cabai tetap tersedia dan harga lebih terkendali di
pasaran.” Jelasnya
Ia juga menyebutkan
program penanaman cabai ini juga melibatkan kelompok wanita tani (KWT) di 20
kecamatan yang ada di Kukar.
“Mereka akan didorong
untuk aktif dalam menanam cabai guna meningkatkan produksi lokal serta
memperkuat ketahanan pangan di daerah tersebut.” Tandasnya
Selain cabai, dana
insentif fiskal ini juga akan digunakan untuk pembangunan kandang ayam sebagai
bagian dari program ketahanan pangan, serta penyediaan pangan murah bagi
masyarakat guna menekan dampak inflasi terhadap kebutuhan pokok.
"Pemerintah daerah berharap program ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama dalam menekan kenaikan harga cabai yang selama ini kerap mengalami lonjakan," tambahnya.
Dengan adanya strategi
ini, Sunggono optimis dapat menjaga stabilitas harga pangan dan meningkatkan
kesejahteraan petani serta masyarakat. (adv/tan)