Wagub Seno Aji Pastikan Stabilitas Harga dan Kemandirian Pangan di Pasar Sanggam

img

Wagub didampingi Bupati Berau saat meninjau Pasar Sanggam


POSKOTAKALTIMNEWS, BERAU : Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, bersama Bupati dan Wakil Bupati Berau meninjau Pasar Sanggam Adji Dilayas untuk memantau stabilitas harga bahan pokok selama Ramadan. Kendatipun harga ada mengalami kenaikan, namun secara umum harga relatif stabil.

 

Seperti kenaikan harga Cabai naiknya tidak terlalu signifikan, hanya sekitar Rp10.000 hingga Rp12.000, masih dalam taraf kewajaran. Daging juga sempat naik di awal puasa, tetapi sekarang sudah turun. Menjelang Lebaran mungkin akan sedikit naik lagi, begitu juga dengan ikan.

 

“Namun, dari pengamatan kami secara keseluruhan, kebutuhan masyarakat Berau tercukupi,” ujar Aji Seno. 

 

Ia juga menyoroti kondisi inflasi di Berau yang saat ini berada di angka 0,4% hingga 0,21%. Pemerintah daerah berupaya menjaga agar inflasi tetap terkendali hingga setelah Lebaran.  Selain itu, Aji Seno menekankan pentingnya kemandirian pangan di Kalimantan Timur.

 

Saat ini, pasokan pangan di Berau masih bergantung pada daerah lain seperti Balikpapan, Sulawesi, dan Surabaya. “Ke depan kami  berharap produksi pangan lokal dapat ditingkatkan agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara mandiri,” terang Wagub Aji Seno. 

 

Kemandirian pangan dinilai Wagub, sangat penting, terutama dengan adanya program makan siang bergizi gratis untuk anak-anak sekolah. Dan harus memastikan petani lokal menjadi prioritas. Memang harga produk lokal sedikit lebih mahal dibandingkan pasokan dari luar, seperti telur yang bisa lebih mahal Rp2.000 hingga Rp3.000 per butir.

 

“Ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk memberdayakan petani agar dapat memenuhi kebutuhan daerahnya masing-masing," jelasnya. 

 

Pemerintah juga berencana membuat regulasi tertulis bagi penyedia bahan pangan, termasuk MBG, agar diwajibkan membeli produk pangan lokal. Implementasi awal program ini akan dimulai di daerah pesisir, sebelum diperluas ke wilayah perkotaan setelah verifikasi dari pihak terkait selesai dilakukan. 

 

"Kita akan buat aturan tertulis antara dapur umum dan pemerintah, sehingga bahan baku yang digunakan berasal dari petani lokal. Untuk MBG, implementasinya dimulai dari daerah pesisir, kemudian akan diperluas ke tengah kota secara bertahap," tambahnya. 

Dengan berbagai upaya tersebut, pemerintah berharap kemandirian pangan di Kalimantan Timur dapat semakin meningkat dan kebutuhan masyarakat tetap terjamin. (sep/FN)