Dinkes Kukar Terus Maksimalkan Program Dokter ke Desa, Kusnandar : Hadirkan Sesuai Kebutuhan

img

(Plt.Kepala Dinkes Kukar, Kusnandar/pic:tanty)

POSKOTAKALTIMNEWS,KUKAR: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus memaksimalkan pelaksanaan program yang dicanangkan pemerintah daerah yakni Dokter ke Desa sebagai bagian dari upaya peningkatan layanan kesehatan, terutama untuk ibu hamil dan penanganan stunting.

Saat diwawancarai Poskotakaltimnews, pada Senin (14/04/2025). Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kukar, Kusnandar, menjelaskan bahwa pihaknya telah melibatkan dokter spesialis kandungan dan kebidanan untuk memberikan pelayanan langsung di puskesmas-puskesmas desa.

Kusnandar mengungkapkan, para dokter spesialis ini membantu memeriksa kondisi ibu hamil guna mendeteksi lebih dini potensi gangguan kehamilan.

"Untuk pelayanan ibu hamil, kami melibatkan dokter spesialis kandungan dan kebidanan yang datang ke Puskesmas. Mereka membantu memeriksa kondisi ibu hamil dan mendeteksi sejak dini apakah kehamilannya bermasalah atau tidak," ujar Kusnandar.

Selain itu, Kusnandar mengatakan Dinkes Kukar juga mempertimbangkan penurunan dokter spesialis anak ke desa-desa tertentu.

Hal ini merujuk terhadap pada kondisi kesehatan masyarakat setempat. Bila ditemukan banyak kasus stunting, maka penempatan dokter spesialis anak akan menjadi prioritas.

"Itu tergantung dari kondisi masing-masing wilayah. Misalnya, kalau di daerah tersebut banyak kasus stunting, maka kita pertimbangkan untuk menurunkan dokter spesialis anak,” katanya.

“Tapi kalau kasusnya lebih ke gizi kurang atau gizi buruk, itu belum tentu langsung ditangani oleh spesialis anak. Harus kita lihat datanya dulu," tambah Kusnandar

Ia menegaskan bahwa kebutuhan akan dokter spesialis di desa harus disesuaikan dengan permasalahan yang ada di lapangan.

Ia menegaskan penempatan tenaga medis harus tepat sasaran agar efektif dan efisien dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat."Jangan sampai kita mengirim dokter spesialis ke daerah yang sebenarnya tidak membutuhkan keahlian itu. Harus tepat sasaran," tutupnya.(adv/tan)