Menjaga Terang Negeri: Transformasi Industri Hulu Migas di Era Energi Hijau

img

Oleh: Hamid

BALIKPAPAN: Di tengah riuh mesin dan terik matahari di laut lepas, para pekerja hulu minyak dan gas bumi (migas) berjibaku menjaga pasokan energi negeri. Dengan helm keselamatan dan semangat pantang menyerah, mereka memastikan setiap tetes minyak dan molekul gas terus mengalir agar lampu di rumah, pabrik, dan pelabuhan Indonesia tak pernah padam.

Sektor hulu migas bukan hanya industri ekstraktif. Ia merupakan penjaga nadi energi nasional, menopang kehidupan modern dari dapur rumah tangga hingga roda ekonomi negara. Tanpa dukungan sektor ini, ketahanan energi Indonesia akan rapuh.

Transformasi Hulu Migas di Era Energi Hijau.

Dunia kini bergerak menuju energi bersih dan rendah karbon. Tantangan besar pun menghadang industri hulu migas: penurunan produksi di lapangan tua, risiko eksplorasi tinggi, serta tuntutan pengurangan emisi karbon.

Namun sektor ini tak berdiam diri. Melalui transformasi digital, inovasi teknologi, dan efisiensi operasi, industri hulu migas terus beradaptasi. Pemerintah bersama SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) bekerja sama menjaga stabilitas produksi nasional tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.

Langkah ini sejalan dengan komitmen Net Zero Emission 2060, menempatkan migas bukan hanya sebagai penghasil energi, tetapi juga bagian dari solusi perubahan iklim global.

CSR Migas: Menyalakan Harapan di Sekitar Wilayah Operasi Lebih dari sekadar menjaga pasokan energi, industri hulu migas turut memberi kehidupan bagi masyarakat sekitar wilayah operasinya. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), berbagai KKKS menghadirkan manfaat nyata di bidang pendidikan, ekonomi, dan lingkungan.

Di Kutai Kartanegara, misalnya, anak-anak di sekitar area operasi migas mendapatkan beasiswa pendidikan tinggi. Selain itu, program pemberdayaan ekonomi lokal dan pelatihan vokasi membantu masyarakat mengembangkan keterampilan serta membuka peluang usaha baru.

Program CSR ini membuktikan bahwa industri migas tidak hanya menggali sumber daya bumi, tetapi juga menumbuhkan harapan dan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.

Menjaga Ketahanan Energi Nasional di Tengah Transisi. Meski transisi menuju energi baru dan terbarukan (EBT) terus digencarkan, minyak dan gas bumi masih menjadi tulang punggung energi nasional dalam dua dekade ke depan—terutama untuk sektor industri, transportasi, dan pembangkit listrik.

Memperkuat sektor hulu migas bukan semata tentang peningkatan produksi, tetapi juga menjaga kemandirian dan ketahanan energi bangsa. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat menjadi kunci menghadirkan energi yang stabil, adil, dan berkelanjutan.

Energi dari Kedalaman Bumi untuk Terangnya Negeri. Industri hulu migas adalah pilar peradaban modern Indonesia bekerja dalam senyap dari kedalaman bumi, agar negeri ini terus terang, terus bergerak, dan terus berdaya.(*)