Fraksi DPRD Kukar Sampaikan Pandangan Umum Terhadap Penyampaian Nota Keuangan Raperda APBD 2023
Pandangan
Fraksi PAN DPRD Kukar.(achmad rizki/poskotakaltimnews)
POSKOTAKALTUMNEWS.COM,
KUKAR-
Seluruh Fraksi di DPRD Kukar, menyampaikan pandangan umumnya terhadap
penyampaian nota keuangan Raperda APBD 2023.
Penyampaian pandangan umum Fraksi tersebut
berlangsung, pada saat Rapat Paripurna massa sidang ke 3, di ruang Rapat
Paripurna, Jum'at (23/9/2022).
Adapun Fraksi yang menyampaikan pandangan
umumnya diantara nya ialah, Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN). Pandangan umum
Fraksi PAN disampaikan oleh Aini Faridah.
Ia mengatakan, Fraksi PAN menanggapi beberapa
hal, terkait dengan Raperda APBD 2023 Kukar, diantaranya RAPBD 2023
diperkirakan Rp. 3,480 Triliun, yang didominasi pendapatan transfer sekitar Rp.
3,740 Triliun, sedangkan PAD sebesar Rp. 640 Miliar.
Tentu hal tersebut menimbulkan beberapa
pendapat yakni, masih kurangnya pendapatan transfer dibandingkan PDRB, masih
belum masifnya upaya pemerintah dalam meningkatkan PAD, dan bergantunga
keuangan daerah pada dana transfer yang sifatnya flukluatif.
"Kedepan harapan kami pemerintah daerah
bisa memperkuat hasil pengelolaan kekayaan daerah, agar mempunyai nilai tambah
yang tinggi bagi PAD kita," kata Aini Faridah.
Kata dia, opsi atau saran agar PAD Kukar bisa
alami peningkatan ialah, memperkuat komunikasi dengan pemerintah pusat, dan
kajian mendalam agar regulasi dana perimbangan bisa lebih maksimal, sebab Kukar
merupakan daerah penghasil.
Kemudian, pemerintah daerah dapat
memaksimalkan peran BUMD, untuk meningkatkan PAD, dalam hal ini pemerintah
daerah menekankan kepada Pimpinan BUMD, untuk fokus mengurus bisnis
perusahaannya.
Selanjutnya, sektor pendidikan juga harus
menjadi perhatian pemerintah daerah, pemerintah daerah harus memperhatikan
masyarakat yang kurang mampu, untuk menunjang mutu pendidikannya.
"Poin yang ingin kami sampaikan, adalah
agar disemua lini penganggaran baik dibidang pendidikan, pariwisata, pertanian,
infrastruktur dan lain - lain, yang direncanakan pada 2023 kedepan, bisa
efektif dan efisien atau tepat sasaran," sebutnya
Sedangkan pandangan umum dari Fraksi Gerindra
disampaikan oleh Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Kukar Ma'ruf Marjuni.
Menurut pandangan Fraksi Gerindra, bahwa
kebijakan ekonomi seyogyanya diarahkan, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan, berkeadilan, dan berkedaulatan.
"Kami berpendapat, dalam penyusunan
RAPBD 2023, sejauh mana rencana anggaran berpihak pada layanan dasar masyarakat
seperti pendidikan, kesehatan dan perekonomian? Apalagi dengan adanya dampak
kenaikan harga BBM? Program apa saja dan berapa anggaran yang direncanakan
untuk pemenuhan kebutuhan rakyat tersebut?," ucap Ma'ruf Marjuni
Fraksi Gerindra juga mempertanyakan apakah
Penyusunan Rancangan APBD 2023 telah sesuai, dengan tata cara dan kaidah-kaidah
perencanaan, dan penganggaran antara lain pendekatan perencanaan dan
penganggaran terpadu, berbasis kinerja dan kerangka pengeluaran jangka
menengah, serta telah dilengkapi dengan dokumen pendukung.
Berkaitan dengan rancangan nota keuangan 2023
ada beberapa hal yang perlu dipertanyakan, diantaranya bagaimana rumusan
prioritas pembangunan dan sasaran yang telah ditetapkan. Bagaimana
penyusunan kesesuaian antara rencana program, kegiatan dan sub kegiatan
prioritas. Bagaimana kesesuaian proyeksi kapasitas fiskal tahunan.
Kemudian, Bagaimana mengukur Konsistensi
indikator dan target kinerja sasaran. Bagaimana Kesesuaian pagu dana per
program, kegiatan dan sub kegiatan. Bagiamana Kesesuaian lokasi kelompok
sasaran penerima manfaat perkegiatan.
"Beberapa hal tersebut sangat penting
untuk dipertanyakan, hal ini untuk mengukur dan menentukan bagaimana kualitas
anggaran, dan asas manfaat yang diberikan kepada masyarakat," ungkapnya
Sementara itu Ketua DPRD Kukar Abdul Rasid
menuturkan, seluruh Fraksi di DPRD Kukar telah menyampaikan pandangan umumnya,
berkaitan dengan penyampaian nota keuangan Raperda APBD 2023.
"Para Fraksi menanggapi hal itu,
bertujuan untuk pemertaan infrastruktur, kesejahteraan masyarakat. Bagaimana
pemerintaj daerah dapat memaksimalkan potensi yang ada, baik itu bangunan
walet, batu bara dan lainnya," ujar Abdul Rasid kepada Poskotakaltimnews
Harapannya, dengan pandangan Fraksi Fraksi
dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan APBD Kukar.(*riz/adv)