TENGGARONG, Ditetapkannya Kutai Kartanegara menjadi bagian dari wilayah rencana Ibukota Negara (IKN), menjadikan investor asing berniat menanamkan investasinya di Kutai Kartanegara.

Salah satu investor asing tersebut adalah Tuah Cahaya (B) Sdn Bhd. Bahkan Rabu 25 September 2019 pagi, perusahaan asal Brunei Darusalam tersebut telah melakukan audensi dengan Pemerintah Kukar, yang diwakili staf ahli bidang Perekonomian dan Pembangunan Wicaksono Soebagio, di hotel Grand Elty Tenggarong.

Dalam pelaksanaan investasi di Kukar tersebut, Tuah Cahaya Sdn Bhd menggandeng dua perusahaan yakni PT Royal Maren Mulawarman dan PT Bangun Benua Pratama, ditandai dengan penandatangan kerjasama perjanjian investasi.

Pemkab Kukar menyambut positif rencana investasi yang akan dilakukan perusahaan asal Brunei tersebut di Kutai Kartanegara. “Kita menyambut positif rencana investasi tersebut, namun tentu harus berdasar regulasi, baik pusat, provinsi maupun daerah,” kata Wicaksono.

Wicaksono mengaku yakin, jika terealisasi investasi tersebut nantinya akan berdampak besar terhadap kemajuan pembangunan di Kukar.”Kita belum tahun perusahaan asal Brunei mau investasi dibidang apa, namun dari paparan saat presentasi banyak yang disampaikan, baik pembangunan pelabuhan peti kemas, batubara, dan pembangunan lainnya,” ungkapnya.

Sementara Direktur Tuah Cahaya Sdn Bhd, Dato Seri Josephine Duyuk Tuah, menyatakan dipilihnya Kutai Kartanegara sebagai tempat untuk “tanam” investasi, karena tak lepas dipilihnya Kukar dari wilayah Ibukota negara.

Pihaknya mendukung dan ingin berpartisipasi dalam pembangunan di Kukar, agar kemajuan pembangunan benar benar dirasakan masyarakat.”Dengan investasi yang kami lakukan kita berharap bisa memberikan dampak besar untuk kemajuan daerah ini, kami belum tahu berapa nilai yang akan kita investasikan, “ paparnya.

Langkah awal, segera akan kita bangun PT Tuah Cahaya Indonesia lebih dahulu.”Kita akan bangun kantor PT Tuah Cahaya terlebih dahulu,” tegasnya.awi/poskotakaltimnews.com