Ternak Kerbau Kalang Miliki Potensi Cerah
TENGGARONG. Keberadaan Perternak Kebau Kalang
di Kecamatan Muara Wis dan Muara Muntai akan di jadikan sumber Plasma Nutfah,
potensi pengembangan kerbau rawa ini sangat bagus sekarang pemasarannya pun
sudah menembus Kalimatan Selatan
“Saya baru diskusi dengan Dinas
Pertanian Provinsi, kerbau kalang di wilayah kita akan dijadikan semacam sumber
plasma nutfah pengembangan kerbau rawa,” kata Kepala Dinas Pertanian dan
Pertenakan (Dastanak) Kutai Kartanegara (Kukar) Sumarlan.
Keberadaan Kerbau Kalang di tengah air
sungai pasang bahkan bisa menjadi objek wisata yang menarik, dimana ada
sekelompok kerbau kalang berenang di sungai untuk mencari makan, kendala yang
di hadapi saat ini ketika datangnya air pasang maka sumber makanan Kerbau Kalang
menjadi terbatas, kondisi seperti ini bisa menimbulkan bebagai macam penyakit
pada Kerbau Kalang
“Kita ingatkan kepada pemilik Kerbau Kalang
untuk mewaspadai musim tertentu dengan menyiapkan pakan yang cukup serta
obat-obatan karena ini berulang hampir tiap tahun, selalu ada musim di mana air
naik, selalu penyakitnya itu-itu saja,” tutur Marlan.
Marlan berharap peternak Kerbau Kalang
agar bisa menyesuaikan kondisi saat air sungai pasang dan menyiapkan langkah-langkah
antisipatif, peternakan Kerbau Kalang bisa dijumpai di Desa Melintang,
Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kukar. Pengembangan kerbau kalang di kawasan itu
dilakukan secara turun-temurun sejak 1918 silam, saat ini populasi Kerbau Kalang
mencapai 500 ekor.
“Dalam bahasa setempat, kalang berarti
kandang. Kerbau Kalang memiliki keunikan bisa berenang ketika air sungai sedang
pasang. Mereka berenang secara bergerombol untuk mencari makan” ujarnya.
Camat Muara Wis, Arianto mengatakan
potensi Kerbau Kalang merupakan salah satu aset di Kukar ada 38 kepala keluarga
di Desa Melintang yang beternak kerbau kalang. Pada 2014 silam, Dinas
Peternakan sudah membantu perluasan kandang 9x9 meter. Ia menambahkan,
pemerintah desa membantu lewat Alokasi Dana Desa (ADD) untuk pengadaan bibit.
Pagu ADD masing-masing desa disesuaikan dengan mekanisme berapa pemberdayaan
perekonomian. Tiap kelompok mendapat bantuan Rp 100 juta untuk pengadaan bibit
dan perluasan kandang.
“Pembeli Kerbau Kalang ini biasnya
berasal dari Kalimantan Selantan, Samarinda, Kecamatan Kota Bangun, Muara
Muntai dan Desa Muara Enggelam. Biasanya, penjualan kerbau kalang meningkat
pada Idul Kurban dan Maulid Nabi. Harga satu ekor kerbau berkisar antara Rp 8
juta-Rp 13 juta. Bobot kerbau paling besar bisa mencapai 500 kg” teranya. aji/poskotakaltimnews.com