Bupati Minta Potensi Wisata Sejarah di Gunung Tabur Harus Dijaga dan Dipelihara
POSKOTAKALTIMNEWS,
BERAU : Potensi Gunung Tabur sebagai salah satu ikon Wisata Sejarah
Kabupaten Berau luar biasa, sudah semestinya dijaga dan lestarikan.
Terpenting Jangan sampai punah ditelan usia atau tergerus arus modernisasi. Untuk menghindari hal tersebut perlu
dukungan semua pihak untuk bersama-sama dalam menjaga, memelihara peninggalan adat
budaya yang ada termasuk terus
mempromosikannya.
“Budaya yang kita miliki ini merupakan aset
yang harus kita jaga, kita pelihara sebagai kekuatan pondasi untuk kemajuan
Kabupaten Berau. Kita juga tidak dapat meninggalkan tradisi melainkan kita
harus tetap melestarikannya supaya dapat menjadi pengetahuan bagi generasi anak
cucu ke depan ,” papar Bupati Berau Sri Juniarsih Mas saat menghadiri peringatan Kelurahan Gunung
Tabur Ke-21, dirangkai dengan Abut
Bassar Ke-3 Masyarakat Adat Kesultanan Gunung Tabur dilangsungkan, di halaman Museum Kesultanan Gunung Tabur, Kamis
(5/9/2024).
Dalam acara tersebut dihadiri oleh
sejumlah OPD dilingkungan Pemkab Berau, Kerabat Kesultanan, Camat dan Lurah
Gunung Tabur, Lutfi Hidayat dan Achmad Rizali serta tokoh masyarakat setempat.
Peringatan mengusung Tema “Baturunan Kita Taggu Sarampak Kita Surung”
akan berlangsung selama 17 hari, mulai 31 Agustus hingga 17
September 2024 mendatang. Wujud perhatian Pemkab Berau untuk Gunung Tabur
tambah Bupati, ada dua program unggulan Kabupaten Berau yaitu program pembangunan kawasan terpadu
pusat seni budaya dan kreativitas berupa taman budaya serta pembangunan Balai
Adat.
Sudah direalisasikan melalui
Program revitalisasi bangunan bersejarah Keraton makam bersejarah dan lain-lain
secara khusus di Gunung Tabur revitalisasi cagar budaya Keraton Gunung Tabur
kemudian penataan kawasan pemakaman kesultanan Gunung Tabur serta penataan
makam raja.
“Menjadi kewajiban kami untuk senantiasa menjaga dan melestarikan serta mendorong supaya terus lestari,” kata Sri Juniarsih.
Disampaikan Bupati Sri Juniarsih
Mas senantiasa melestarikan adat budaya nenek moyang sekaligus menarik
perhatian masyarakat untuk menyaksikan tradisi adat karena akan menjadi daya
tarik dan semakin dikenal. "Tentu saja mudah-mudahan kehadiran tamu-tamu yang
datang itu akan mendatangkan rezeki bagi para pedagang UMKM,” jelas Bupati.
(sep/FN)