Dukung Pembangunan Ketahanan Pangan Nasional, DPMD Kukar Harap Desa Jadi Penggerak Utama

img

(Kadis DPMD Kukar saat menghadiri BIMTEK/pic:ist)

POSKOTAKALTIMNEWS,KUKAR: Sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara (Kukar) mendorong agar desa tidak hanya menjadi penerima program, tetapi juga menjadi penggerak utama dalam membangun kemandirian pangan berbasis potensi lokal.

Melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa dan Koperasi Desa Merah Putih, DPMD Kukar menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta dalam memperkuat fondasi ekonomi desa yang berkelanjutan.

DPMD Kukar menilai, desa harus menjadi motor utama dalam memperkuat kemandirian pangan sekaligus memperkuat fondasi ekonomi lokal yang berkelanjutan.

Belum lama ini pihak DPMD Kukar menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Kepala Desa, BPD, pengurus BUMDes, dan Koperasi Desa, yang dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono di Hotel Elty Singgasana Tenggarong pada Kamis (23/10/2025) lalu.

Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam mendukung program nasional, khususnya melalui pengembangan Koperasi Desa Merah Putih, sebagai model kolaborasi ekonomi desa yang mampu memperkuat ketahanan pangan.

Saat dikonfirmasi Poskotakaltimnews pada Senin (27/10/2025) Kepala DPMD Kukar, Arianto mengatakan bahwa pelaksanaan bimtek ini merupakan implementasi langsung dari kebijakan pemerintah pusat dalam membangun ketahanan pangan berbasis desa.

Menurutnya, desa memiliki posisi penting karena menjadi ujung tombak dalam produksi, pengelolaan, dan distribusi bahan pangan.

“Desa adalah penggerak utama dalam sistem ketahanan pangan nasional. Karena itu, aparatur desa, BUMDes, dan koperasi harus memiliki kapasitas dan pemahaman yang kuat agar bisa mengelola potensi lokal dengan maksimal,” jelasnya.

Arianto menambahkan, sejumlah BUMDes dan koperasi di Kukar telah menjalankan kerja sama dengan sektor swasta, seperti MBG (Makanan Bergizi Indonesia), guna memperkuat rantai pasok bahan pangan lokal.

Salah satunya adalah Koperasi Desa Merah Putih Sidomulyo di Kecamatan Anggana, yang kini mulai aktif memasok bahan pangan setelah groundbreaking pembangunan gedung koperasi.

“Kerja sama ini membuktikan bahwa desa bisa mandiri dan menjadi bagian penting dari rantai pasok pangan nasional. Kami ingin kolaborasi seperti ini terus diperluas ke desa-desa lain,” terangnya.

Arianto mengungkapkan dari penyampaian Sekda Kukar, Sunggono pada BIMTEK tersebut ditegaskan bahwa peningkatan kapasitas aparatur desa merupakan kunci keberhasilan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

“Pak Sekda menekankan bahwa BUMDes dan koperasi desa harus menjadi lembaga ekonomi yang profesional dan transparan agar mampu mengelola potensi desa secara optimal,” katanya.

“Selain itu beliau menegaskan bahwa program ini tidak hanya soal peningkatan produksi pangan, tapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa. Dengan sinergi yang kuat, desa bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang mandiri,” ujarnya.

Kadis DPMD ini juga menyebut pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, desa, dan pihak swasta agar pelaksanaan program ketahanan pangan berjalan efektif dan berkelanjutan.

“Melalui bimtek ini, kami berharap setiap desa mampu menjadi garda terdepan dalam mewujudkan kemandirian pangan, memperkuat ekonomi masyarakat, dan berkontribusi nyata terhadap ketahanan pangan nasional,” tutup Arianto. (Adv/Tan)